Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Sampel Kecil, Epidemiog Ragukan Uji Klinis Vaksin Sinovac

Kompas.com - 14/10/2020, 22:30 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono meragukan proses uji klinis vaksin Covid-19 Sinovac.

Sebab, menurut dia, jumlah sampel yang digunakan dalam proses uji klinis tersebut sangat kecil.

"Saya juga mempertanyakan kok bisa (jumlah sampelnya) hanya 1.620. Ini salah perhitungan sampel atau memang studi yang tidak kuat?," kata Pandu dalam diskusi daring, Rabu (14/10/2020).

Baca juga: Indonesia Beli Vaksin Covid-19 yang Belum Lolos Uji Klinis, Ini Penjelasan Satgas

Pandu mengatakan, dengan jumlah populasi penduduk Indonesia, idealnya, sampel dalam proses uji vaksin berkisar antara 30.000 hingga 50.000 orang. Jumlah ideal ini berbeda jauh dengan sampel yang digunakan dalam proses uji klinis Sinovac.

Pandu pun menyebut bahwa hingga saat ini efektivitas vaksin Sinovac belum dapat dipastikan lantaran masih dalam proses uji klinis tahap ketiga.

Baca juga: Pemerintah Tetapkan 6 Kelompok Prioritas Vaksin Covid-19, Bagaimana dengan Bayi?

Nantinya, data hasil uji klinis harus lebih dulu dievaluasi para ahli, juga dianalisis organisasi kesehatan dunia (WHO).

"Narasinya kan tunggu vaksin, tunggu vaksin, memangnya vaksin kita tahu berapa efektivitasnya? Memangnya aman? Sampai sekarang kita belum tahu," ujar Pandu.

Menurut Pandu, vaksin bukan merupakan solusi jangka pendek dari penanganan pandemi Covid-19, melainkan jangka panjang.

Untuk mengendalikan penularan virus, kata dia, semestinya pemerintah masif melakukan testing Covid-19, pelacakan, dan isolasi terhadap pasien yang terinfeksi virus corona.

Baca juga: Menlu Sebut Kualitas Produksi Vaksin Bio Farma Diakui secara Internasional

Sementara, di Indonesia, hingga saat ini testing Covid-19 masih sangat rendah dibandingkan dengan negara-negara lain.

"Jadi tidak ada pilihan lain, memperkuat kapasitas testing kalau niat kita mau mengendalikan pandemi," kata Pandu.

Untuk diketahui, uji klinis fase III vaksin Covid-19 tengah dilakukan pemerintah Indonesia bekerja sama dengan perusahaan vaksin China, Sinovac.

Calon vaksin virus corona tersebut diterima melalui Bio Farma pada 19 Juli 2020.

Uji klinis sendiri telah dimulai pada 11 Agustus 2020 dan vaksin diuji kepada 1.620 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan 'Cawe-cawe' Pj Kepala Daerah

Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan "Cawe-cawe" Pj Kepala Daerah

Nasional
Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Nasional
Yusril Harap 'Amicus Curiae' Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Yusril Harap "Amicus Curiae" Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Nasional
Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Nasional
IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

Nasional
Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Nasional
ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com