Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantah Pandu Riono, Satgas Covid-19: Kami Selalu Konsultasi dengan Pakar

Kompas.com - 14/10/2020, 19:27 WIB
Ihsanuddin,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menegaskan, pemerintah telah berkonsultasi dengan sejumlah pakar sebelum memutuskan membeli kandidat vaksin dari tiga perusahaan di luar negeri.

"Kami selalu berkonsultasi dengan para pakar terkait keputusan ini," kata Wiku kepada Kompas.com, Rabu (14/10/2020).

Baca juga: Indonesia Beli Vaksin Covid-19 yang Belum Lolos Uji Klinis, Ini Penjelasan Satgas

Hal ini disampaikan Wiku untuk membantah pernyataan ahli epidemiologi Universitas Indonesia Pandu Riono yang menyebut pemerintah tak berkonsultasi dengan pakar sebelum membeli kandidat vaksin.

Saat ditanya lebih jauh siapa saja pakar yang dilibatkan, Wiku tak menjawab. Ia hanya menegaskan bahwa pembelian vaksin Covid-19 dari tiga perusahaan luar itu untuk memenuhi kebutuhan penanganan Covid-19 jangka pendek.

"Di satu sisi kita tetap mengutamakan kemandirian dengan berupaya mengembangkan vaksin sendiri dengan melibatkan langsung ahli dalam produksinya," kata dia.

Baca juga: Pemerintah Beli Vaksin Covid-19 yang Belum Lolos Uji Klinis, Epidemiolog: Beli Kucing Dalam Karung

 

Wiku mengakui sampai saat ini ketiga kandidat vaksin yang akan dibeli pemerintah belum lolos uji klinis fase 3.

Namun ia menegaskan, sampai saat ini belum ada laporan bahwa tiga kandidat vaksin tersebut menimbulkan efek samping yang membahayakan penggunanya.

"Sejauh ini belum ada laporan terkait efek samping yang diterima oleh relawan uji klinis vaksin," kata Wiku.

Jika nantinya vaksin tersebut dinyatakan tak lolos uji klinis, Wiku menuturkan, pemerintah sudah mengantisipasi hal itu lewat perjanjian atau kontrak yang sudah disepakati.

"Apabila terjadi kahar (force majeure) selama pengembangan vaksin tersebut, maka kerja sama yang dilakukan dapat dihentikan yang menyesuaikan dengan perjanjian kontrak yang tertera," kata Wiku.

Baca juga: Pandu Riono Protes Pemerintah Tak Libatkan Ahli Kesehatan dalam Pembelian Vaksin Covid-19

 

Pemerintah telah melakukan finalisasi pembelian vaksin untuk Covid-19 dari tiga perusahaan produsen, yakni Cansino, G42/Sinopharm, dan Sinovac. Ketiga perusahaan itu telah sepakat menyediakan vaksin untuk Indonesia pada November mendatang.

Adapun jumlah vaksin yang disanggupi oleh masing-masing perusahaan beragam, tergantung dari kapasitas produksi dan komitmen kepada pembeli lain.

Pemerintah mengakui vaksin dari ketiga perusahaan tersebut kini baru masuk pada tahap akhir uji klinis fase ketiga dan dalam proses mendapatkan emergency use authorization (EUA) di sejumlah negara.

Baca juga: Epidemiolog Ingatkan Efektivitas Vaksin yang Dibeli Pemerintah

Ahli epidemiologi dari Universitas Indonesia Pandu Riono mengkritik langkah pemerintah yang sudah memfinalisasi pembelian vaksin dari tiga perusahaan itu.

Ia menyebut keputusan pembelian vaksin itu diambil secara sepihak karena para ahli kesehatan tak pernah dilibatkan.

"Kenapa pemerintah tak pernah diskusikan dengan tim ahli, terbuka dengan dunia kesehatan. Tiba-tiba diputuskan sepihak. Mereka andalkan informasi dari mana?" kata Pandu. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com