JAKARTA. KOMPAS.com - Spesialis Obstetri dan Ginekologi Kathleen Juanita Gunawan mengatakan, sampai saat ini belum ada bukti bahwa penularan Covid-19 terjadi dari ibu hamil kepada bayi yang dikandungnya.
Kabar mengenai adanya bayi yang baru dilahirkan langsung terkena Covid-19, hingga saat ini masih terus diteliti.
"Sampai saat ini masih terus diteliti, belum terbukti ada terjadi penularan selama proses kehamilan maupun persalinan," ujar Kathleen dalam talkshow BNPB, Rabu (14/10/2020).
Baca juga: 4.127 Kasus Baru Covid-19 di 33 Provinsi, DKI Jakarta Tertinggi dengan 1.038
Kathleen mengatakan, walaupun beberapa laporan kasus menunjukkan adanya bayi terpapar Covid-19 dalam kandungan tetapi penelitian masih terus dilakukan.
Bahkan, kata dia, belum bisa dinyatakan bahwa bayi tersebut langsung terpapar saat lahir sehingga langsung dipisahkan.
"Tapi sampai sekarang masih terus diteliti dan belum bisa dinyatakan bahwa pasti dia langsung kena sehingga begitu lahir langsung dipisahkan," kata Kathleen.
Hal senada disampaikan oleh Dokter Spesialis Anak Charles.
Ia mengatakan, penelitian-penelitian saat ini belum menunjukkan adanya virus SARS CoV-2 penyebab Covid-19 pada plasenta menular melalui kehamilan.
"Penelitian yang ada saat ini belum menunjukkan ditemukan virus Covid-19 pada plasenta jadi ditularkan melalui kehamilan belum ada cukup bukti," kata dia.
Baca juga: Satgas: Data Kasus Aktif Covid-19 Bergerak Dinamis
Kendati demikian, bagi ibu hamil yang terpapar Covid-19, kata dia, harus melahirkan di tempat persalinan yang memiliki tekanan negatif dan para petugas medis mengenakan alat pelindung diri (APD) level 3.
Saat sang ibu positif Covid-19, kata dia, WHO tidak melarang yang bersangkutan menyusui anaknya secara lekat untuk pertama kali.
Asalkan, kata dia, ibu tersebut harus mengenakan masker dan menerapkan protokol kesehatan.
Sementara untuk ruangan yang digunakan, kata dia, bisa menggunakan ruang perawatan gabung atau terpisah.
Baca juga: Dokter Kandungan: Tak Ada Rekomendasi Persalinan Aman Cegah Penularan Covid-19
Bahkan jika memungkinkan, ruangannya menggunakan ruang rawat gabung dengan pemakaian inkubator atau rawat gabung dengan menjaga jarak.
"Ini tergantung fasilitas rumah sakit," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.