Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU Sebut Sudah Rancang Protokol Kesehatan untuk Lindungi Petugas TPS

Kompas.com - 14/10/2020, 14:39 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Evi Novida Ginting Manik menyebut, pihaknya bakal berupaya maksimal dalam melindungi petugas TPS atau kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) dari penularan Covid-19.

KPU, kata dia, telah merancang sejumlah protokol kesehatan bagi petugas TPS.

"Kami tentu sangat berkepentingan menjaga petugas kita supaya tidak kena atau terpapar Covid-19," kata Evi dalam diskusi virtual, Rabu (14/10/2020).

Evi mengatakan, sebelum bertugas, KPPS akan diminta melakukan rapid test. KPPS harus dipastikan sehat dan tak berpotensi menularkan virus.

Baca juga: KPU Rancang Protokol Kesehatan di TPS, Begini Rinciannya

Saat hari pemungutan suara nanti, KPPS juga akan dilengkapi dengan sejumlah alat pelindung diri (APD) seperti masker, face shield, hingga sarung tangan medis.

"Sarung tangannya berbeda untuk pemilih, kalau pemilih itu kita berikan yang plastik, kalau petugas kita itu karet medis, sarung tangan medis," terang Evi.

Selama bertugas, KPPS diminta untuk secara berkala mencuci tangan atau membersihkan tangan menggunakan hand sanitizer.

TPS pun akan disterilisasi menggunakan disinfektan sebelum dan di pertengahan pemungutan suara.

Baca juga: Kampanye Tatap Muka Masih Masif, KPU Disarankan Perpanjang Masa Iklan

Kontak fisik antar petugas juga akan diminimalisasi dengan cara petugas membawa alat tulis masing-masing. Jika perlu, alat tulis petugas disemprot cairan disinfektan sebelum digunakan.

Untuk lebih memastikan pencegahan penularan virus, pemilih akan diminta untuk tak berlama-lama di TPS.

Jika biasanya penghitungan suara ramai disaksikan pemilih, kali ini, pemilih akan diimbau menyaksikan proses penghitungan suara secara daring.

"Makanya kami akan berupaya untuk mengatur dapat dibuat semacam live streaming sehingga pemilih tidak perlu langsung menyaksikan, tapi proses penghitungan itu bisa disaksikan melalui live streaming media sosial para PPK (panitia pemilihan kecamatan) atau PPS (panitia pemungutan suara) yang bertugas," ujar Evi.

Baca juga: Menurut Pakar, Ini Persoalan yang Mungkin Muncul jika Pilkada Digelar di Tengah Pandemi

"Ini semua dalam rangka menghindari kerumunan-kerumunan tadi juga untuk menyelamatkan petugas kita," lanjutnya.

Untuk diketahui, Pilkada Serentak 2020 digelar di 270 wilayah di Indonesia, meliputi 9 provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota.

Masa kampanye berlangsung selama 71 hari, dimulai sejak 26 September dan berakhir 5 Desember 2020.

Sementara, hari pemungutan suara Pilkada rencananya akan dilaksanakan secara serentak pada 9 Desember.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
'Checks and Balances' terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

"Checks and Balances" terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasional
PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

Nasional
Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Nasional
Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Nasional
Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Nasional
Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com