Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

94 Kabupaten dan Kota Berstatus Zona Oranye Selama 6 Bulan, Satgas Covid-19: Jangan Berpuas Diri

Kompas.com - 14/10/2020, 11:59 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, saat ini ada ada 94 kabupaten atau kota yang berada di zona oranye tanpa perubahan selama 6 minggu berturut-turut.

"Jangan berpuas diri karena daerahnya tidak berada di zona merah. Zona oranye tetap berbahaya dan berisiko untuk terjadi penularan,” ujarnya saat memberi keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 yang disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (13/10/2020).

Untuk itu, dia pun meminta semua pihak tidak lengah. Sebab, daerah yang berada di zona oranye pun belum bisa merasa aman karena penularan Covid-19 masih terus terjadi.

“Apabila terus dibiarkan tanpa penanganan yang signifikan, maka wilayah ini berpotensi untuk menjadi zona merah," lanjutnya seperti dimuat covid19.go.id, Rabu (14/10/2020).

Baca juga: Satgas Covid-19 Minta TNI-Polri Rapid Test Anggotanya yang Amankan Unjuk Rasa

Wiku menegaskan, target penanganan Covid-19 adalah seluruh wilayah dapat menjadi zona hijau. Artinya tidak ada kasus baru di wilayah tersebut selama 4 minggu berturut-turut dan kesembuhannya mencapai 100 persen.

Dia juga mengingatkan kembali bahwa peta zona risiko yang menunjukkan sebaran penularan Covid-19 di berbagai daerah dibuat berdasarkan data yang valid.

Dari 94 kabupaten atau kota, terdapat banyak provinsi yang memiliki daerah cukup banyak masuk ke dalam kategori tanpa perubahan selama 6 minggu berturut-turut.

Provinsi tersebut, di antaranya Sumatera Utara sebanyak 12 daerah, Jawa Tengah sebanyak 11 daerah, dan Jawa Timur sebanyak 11 daerah.

Baca juga: Satgas Covid-19: Angka Kesembuhan Meningkat 4,4 Persen dalam Sepekan Terakhir

Selain itu, ada juga kabupaten atau kota yang skornya mendekati zona kuning, yaitu Rejang Lebong, Kota Madiun, Lamongan, Kota Yogyakarta, Gunung Mas, Donggala, Buton Selatan, Konawe Selatan, Lombok Barat, Kota Ternate dan Maybrat.

Sebaliknya, ada tiga daerah yang mendekati zona merah, yakni Kota Langsa, Pasaman Barat, dan Karang Anyar.

Terkait pemberian skor ini, Wiku menjelaskan, ada tiga indikator penilaian zona risiko penularan di suatu wilayah.

"Yaitu epidemiologi, surveillance kesehatan masyarakat, dan pelayanan kesehatan. Dari masing-masing indikator itu ditentukan skor dan pembobotan yang menggambarkan risiko di wilayah tersebut," katanya.

Baca juga: Kemendagri Sebut Ada Penurunan Jumlah Zona Merah Covid-19 di Daerah Penyelenggara Pilkada

Dia memaparkan, untuk daerah zona oranye atau risiko sedang, skornya dimulai dari nilai 1,81 hingga 2,4.

Melihat nilai skor tersebut, jika suatu daerah mendekati 1,81 artinya kabupaten atau kota tersebut semakin mendekati zona merah atau risiko tinggi pada pekan berikutnya.

Sebaliknya, semakin mendekati 2,4 maka kabupaten atau kota tersebut semakin dekat berubah menjadi zona kuning atau risiko rendah pada pekan berikutnya.

Maka dari itu, Wiku menekankan agar pemerintah daerah (pemda) harus tetap berupaya meningkatkan testing, tracing dan treatment (3T).

Pemda juga diminta proaktif jika memerlukan bantuan dengan pemerintah pusat berupa kebutuhan penanganan, seperti reagen, obat-obatan, insentif relawan, dan sebagainya.

Baca juga: Jubir Satgas Covid-19 Nyatakan Makin Banyak Warga Terapkan 3M

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com