Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Jubir Satgas Covid-19 Nyatakan Makin Banyak Warga Terapkan 3M

Kompas.com - 12/10/2020, 20:14 WIB
Maria Arimbi Haryas Prabawanti,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com– Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Reisa Broto Asmoro menjelaskan, makin banyak warga Indonesia yang disiplin dan patuh memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan (3M).

“Hal itu dibuktikan melalui berbagai survei terhadap perilaku masyarakat,” kata Reisa saat memberikan keterangan pers di Istana Kepresidenan Jakarta yang disiarkan akun Youtube Sekretariat Presiden, Senin (12/10/2020).

Reisa menuturkan, salah satunya adalah survei dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada bulan September lalu.

"Berdasarkan survei BPS tersebut, lebih dari 90.000 warga Indonesia yang disurvei sudah pakai masker," jelasnya.

Baca juga: Walkot Sebut Satu Hotel di Bekasi Sudah Disetujui BNPB Jadi Tempat Isolasi Pasien Covid-19

Kamudian, sambung Reisa, menurut survei BPS, 75,38 persen masyarakat Indonesia sudah mencuci tangan menggunakan sabun selama 20 detik.

"Tak hanya itu, berdasarkan survei BPS, 73,54 persen warga Indonesia sudah menerapkan jaga jarak atau physical distancing," tuturnya.

Hal senada juga tercermin dari survei John Hopkins. Menurut Reisa berdasarkan survei ini 80 persen dari 6000 responden di Indonesia sudah menerapkan pakai masker dan cuci tangan.

“Namun sayangnya, menurut survei tersebut, masyarakat yang menjaga jarak masih kurang dari 80 persen,” imbuhnya.

Aplikasi 3M belum menyeluruh

Meski hasil dari dua survei tersebut sudah menunjukkan banyak warga yang tahu tentang 3M, Reisa menilai, masih ada masyarakat yang belum menerapkannya dengan tepat.

“Bahkan masih ada yang masyarakat yang mempraktikkan 3M dengan asal-asalan,” ujar Reisa.

Oleh karenanya, Reisa tak henti – hentinya mengimbau masyarakat agar menerapkan 3M dengan lebih disiplin sesuai panduan.

“Gunakan masker dengan benar, menjaga jarak aman dan mencuci tangan rutin sesuai panduan agar benar – benar bisa melindungi diri dari Covid-19,” jelasnya.

Baca juga: Sri Mulyani: Anggaran untuk Isolasi Pasien Covid-19 di Hotel Sudah Termasuk di BNPB

Menurut Reisa, dengan menerapkan 3M, maka dapat menghindarkan masyarakat dari resiko tertular Covid-19 .

Hal itu artinya, masyarakat tetap bisa produktif dengan aman meski di tengah pandemi Covid-19.

Pada kesempatan itu, Reisa juga menjelaskan, manfaat 3M untuk menangani Covid-19 sudah dibuktikan di beberapa wilayah.

"Beberapa wilayah yang sebelumnya mencatatatkan banyak kasus Covid-19 telah mampu menurunkan angka penularan di wilayahnya," katanya

Baca juga: BNPB Ingatkan Masyarakat Waspadai Bencana Selain Covid-19

Reisa menilai, keberhasilan itu karena masyarakat dan pemerintah daerah mampu menerapkan kombinasi Tracing Tracking dan Threatmen (3T) dan 3M.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com