JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia ( IDI) Daeng M Faqih menyebutkan, angka tes Covid-19 di Indonesia masih tergolong rendah.
Mengacu data World Health Organization (WHO), hingga akhir September 2020, angka tes Covid-19 di Tanah Air masih kalah dibandingkan dengan negara-negara tetangga.
"Indonesia memang per 1.000 penduduk itu yang bisa testing itu 7,07 orang, jadi masih cukup kecil," kata Daeng dalam sebuah diskusi virtual, Senin (12/10/2020).
Baca juga: Positivity Rate RI Masih Tinggi, Satgas Penanganan Covid-19 Perbanyak Testing
Daeng pun membandingkan angka tes Covid-19 di sejumlah negara. Di Malaysia misalnya, pengetesan terkait virus corona mencapai angka 46,67 per 1.000 penduduk.
Sementara, di Singapura tes Covid-19 mencapai angka 157,67, India mencapai jumlah 52,15, dan Filipina sebanyak 31,16.
Menurut Daeng, hal ini menjadi PR yang harus diselesaikan. Angka pengetesan Covid-19 harus ditingkatkan untuk menekan penyebaran virus.
"Karena kalau testing semakin besar, maka otomatis cepat ditemukan (orang yang terinfeksi Covid-19), kalau cepat ditemukan, maka cepat diisolasi dan ditangani. Dengan seperti itu maka orang yang sakit dilokalisir untuk tidak menular," ujarnya.
Baca juga: IDI: Sebagian Besar Pasien Covid-19 Merasa Menyesal
Kendati demikian, menurut Daeng, rendahnya angka tes Covid-19 beum tentu disebabkan karena pemerintah yang kurang giat.
Hal ini, kata dia, bisa juga disebabkan oleh kurangnya penerimaan masyarakat terhadap tes tersebut.
Daeng menilai, Satgas Penanganan Covid-19 dan Kementerian Kesehatan sudah cukup gencar dalam menggelar tes terkait virus corona.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan