Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE: Total 324.658 Kasus Covid-19 di Indonesia, 132 Dokter Meninggal

Kompas.com - 10/10/2020, 07:57 WIB
Sania Mashabi,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah pasien yang terjangkit virus corona atau Covid-19 di Indonesia masih terus bertambah.

Berdasarkan data pemerintah yang masuk hingga Jumat (9/10/2020) pukul 12.00 WIB, tercatat ada penambahan sebanyak 4.094 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Dengan demikian, total kasus Covid-19 saat ini sebanyak 324.658 orang, terhitung sejak diumumkannya kasus pertama pada 2 Maret 2020.

Informasi ini disampaikan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melalui data yang diterima wartawan pada Jumat sore.

Baca juga: Doni Monardo Sebut Ada Warga Positif Covid-19 Usai Ikut Demonstrasi Tolak UU Cipta Kerja

Data juga bisa diakses publik di situs Covid19.go.id dan Kemkes.go.id, dengan update yang muncul setiap sore.

Adapun jumlah penambahan ini didapatkan dari hasil pemeriksaan terhadap 44.700 spesimen dalam 24 jam terakhir.

Pada periode yang sama, ada 39.118 orang yang diambil sampelnya dalam rangka menjalani pemeriksaan spesimen.

Sejauh ini, pemerintah sudah melakukan pemeriksaan 3.683.808 spesimen terhadap 2.249.694 orang yang diambil sampelnya.

Sebagai catatan, satu orang bisa menjalani pemeriksaan spesimen dan diambil sampelnya lebih dari satu kali.

Berdasarkan data tersebut, kasus baru pasien konfirmasi positif Covid-19 tersebar di 30 provinsi.

Empat provinsi yang terpantau tidak mengalami penambahan kasus baru, yakni Kepulauan Riau, Lampung, Maluku Utara dan Maluku.

Sementara itu, penularan Covid-19 secara keseluruhan hingga saat ini terjadi di 500 kabupaten/kota di 34 provinsi.

Baca juga: Kementerian PPPA Susun Protokol Kesehatan, Cegah Covid-19 Klaster Keluarga

Dari total jumlah pasien positif, ada 65.314 kasus aktif atau 20,1 persen dari yang terkonfirmasi positif.

Kasus aktif adalah pasien yang dinyatakan positif Covid-19 dan sedang menjalani perawatan.

Pasien sembuh dan meninggal 

Pmerintah mencatat ada penambahan 3.607 pasien yang telah dinyatakan sembuh. Dengan demikian, total pasien sembuh dari Covid-19 sebanyak 247.667 orang.

Selain itu, pada periode yang sama tercatat ada 97 penambahan pasien yang tutup usia setelah sebelumnya dinyatakan positif virus Corona.

Sehingga jumlah pasien meninggal dunia akibat Covid-19 hingga saat ini menjadi 11.677 orang.

Data lain, tercatat sebanyak 149.115 orang berstatus suspek.

Baca juga: Begini Cara Penyintas Covid-19 Ajarkan Anak Terbiasa Memakai Masker

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/413/2020 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), suspek merupakan istilah pengganti untuk pasien dalam pengawasan (PDP).

Seseorang disebut suspek Covid-19 jika mengalami infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di negara/wilayah Indonesia yang melaporkan transmisi lokal.

Istilah suspek juga merujuk pada orang dengan salah satu gejala/tanda ISPA dan pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan kasus konfirmasi/probable Covid-19.

Bisa juga, orang dengan ISPA berat/pneumonia berat yang membutuhkan perawatan di rumah sakit dan tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan.

132 dokter meninggal dunia

Sementara itu, Ketua Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Adib Khumaidi mengatakan, selama pekan pertama Oktober 2020, ada lima orang dokter meninggal dunia akibat terpapar Covid-19.

Sehingga, saat ini total ada 132 dokter meninggal dunia akibat Covid-19.

"Para dokter yang wafat tersebut terdiri dari 68 dokter umum, dan 62 dokter spesialis serta dua residen," ujar Adib dalam siaran pers IDI yang diterima Kompas.com, Jumat.

Dia menjelaskan, keseluruhan dokter tersebut berasal dari 18 provinsi dan 61 kabupaten/kota.

Berdasarkan data provinsi, rincian dokter yang meninggal dunia berasal dari Jawa Timur (31 dokter), Sumatera Utara (22 dokter), DKI Jakarta (19 dokter), Jawa Barat (11 dokter), Jawa Tengah (9 dokter).

Kemudian, Sulawesi Selatan (6 dokter), Bali (5 dokter), Sumatera Selatan (4 dokter), Kalimantan Selatan (4 dokter), Aceh (4 dokter), Kalimantan Timur (3 dokter), Riau (4 dokter).

Selanjutnya, Kepulauan Riau (2 dokter), Yogyakarta (2 dokter), NTB (2 dokter), Sulawesi Utara (2 dokter), Banten (1 dokter) dan Papua Barat (1 dokter).

Menurut Adib, hal dikarenakan lonjakan pasien Covid-19 terutama orang tanpa gejala.

"Terutama yang mengabaikan perilaku protokol kesehatan di berbagai daerah juga meningkat," ucap Adib.

"Bahkan, klaster-klaster baru penularan Covid-19 terus bermunculan dalam beberapa pekan terakhir. Karena sejumlah wilayah di Indonesia mulai melepas PSBB dan membuka wilayahnya kembali untuk pendatang yang berarti lebih banyak orang yang menjalani aktifitas di luar rumah," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com