Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat K-popers Meramaikan Isu Penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja...

Kompas.com - 07/10/2020, 13:07 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Suara-suara perlawanan terhadap pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja terus bergema di dunia maya, termasuk di platform media sosial Twitter.

Dua hari setelah UU Cipta Kerja, suara-suara perlawanan masih muncul di linimasa Twitter.

Tidak hanya kelompok aktivis, buruh, dan mahasiswa, suara perlawanan juga disuarakan oleh akun-akun k-popers yang selama ini dianggap apatis terhadap isu-isu politik.

Baca juga: Total 14 Pedemo Diamankan Saat Unjuk Rasa Tolak UU Cipta Kerja di Banten

Ismail Fahmi, founder Drone Emprit yang juga analis sosial media mengakui bahwa k-popers merupakan salah satu kelompok yang paling lantang menolak UU Cipta Kerja di dunia maya.

"Kalau tanpa k-popers ya enggak ke mana-mana aksi ini. Karena apa, mahasiswa enggak turun ke jalan, mahasiswa lagi di rumah, mereka kan enggak bisa kumpul. Jadi yang menggerakan k-popers ini, tanpa mereka, sepi," kata Founder Drone Emprit Ismail Fahmi saat dihubungi, Rabu (7/10/2020).

Ismail mengatakan, besarnya keterlibatan k-popers dalam isu ini nampak dari banyaknya pengguna Twitter beravatar k-popers yang menjadi 'top influencer' terhadap beberapa narasi terkait penolakan UU Cipta Kerja.

Dalam akun Twitter-nya, @ismailfahmi, Ismail menunjukkan tagar #MosiTidakPercaya sebagai ekspresi penolakan terhadap UU Cipta Kerja didominasi oleh akun Twitter dengan avatar k-pop.

"Tagar ini beserta tagar2 lain terkait penolakan thd Omnibus Law yang menjadi trending topic dunia, digaungkan oleh akun-akun dengan ava Korea ini. K-Popers Strike Back!," tulis Ismail pada akun Twitternya, Rabu (6/10/2020) lalu.

Keterlibatan k-popers itu berlanjut ketika kutipan puisi Wiji Thukul diviralkan sebagai ekspresi perlawanan terhadap UU Cipta Kerja.

"TOP AVATAR “WIJI THUKUL” /2. More ava K-Poper yang mengangkat puisi Wiji Thukul. Tampaknya puisi ini dimulai oleh aktivis mahasiswa, lalu diangkat dan diviralkan oleh K-popers sebagai ekspresi 'perlawanan mereka pada pengesahan UU Omnibus Law," tulis Ismail pada Rabu (7/10/2020).

K-popers peduli politik

Ismail mengatakan, keterlibatan k-popers dalam isu penolakan UU Cipta Kerja ini mematahkan anggapan bahwa kelompok tersebut apatis terhadap isu-isu sosial politik.

Baca juga: Ramai Aktivis hingga K-Popers Tolak Omnibus Law Cipta Kerja di Twitter

Menurut Ismail, akun-akun k-popers selama ini terkesan diam atas isu-isu politik karena tidak ingin adanya bias politik yang menyebabkan pro dan kontra.

Namun, ketika ada isu yang mengancam demokrasi dan menyinggung isu kemanusiaan, kata Ismail, para k-popers akan segera bergerak meramaikan isu tersebut di dunia maya.

"Tapi kadang-kadang ketika ada masalah demokrasi, masalah kemanusiaan, di mana pun, mereka turun. Dan itu sudah dikasih contoh oleh idola mereka, mereka kan lihat idolanya, yang paling kentara pas kemarin itu Black Lives Matter, mereka turun," kata Ismail.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
'Checks and Balances' terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

"Checks and Balances" terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasional
PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

Nasional
Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Nasional
Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Nasional
Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Nasional
Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com