Ismail mengatakan, keterlibatan k-popers dalam isu UU Cipta Kerja di Twitter memang baru dimulai setelah UU tersebut disahkan DPR pada Senin (5/10/2020).
Namun, Ismail menyebut, k-popers memiliki kemampuan untuk mengangkat sejumlah tagar atau isu agar menjadi trending topic dengan mudah.
Caranya, mereka menyepakati tagar-tagar tertentu atau kutipan puisi Wiji Thukul di atas untuk diangkat menjadi trending topic.
"Mereka sudah tahu, itu mereka copas-copas terus dan karena jumlahnya sangat besar, sangat masif, akhirnya trending. Pada akhirnya pada 2 hari lalu hari Senin, masif itu, jauh mengalahkan hari-hari sebelumnya," kata Ismail.
Militansi k-popers dalam menyuarakan penolakan terhadap UU Cipta Kerja itu, kata Ismail, juga terlihat dari tidak adanya tagar terkait k-pop yang diangkat oleh para k-popers.
"Mereka diam, itu hastag-nya enggak ngangkat sama sekali, mereka kembali untuk masalah di Indonesia," kata Ismail.
Ia juga mengatakan, gerakan k-popers di dunia maya tersebut merupakan gerakan yang natural, tanpa ada indikasi penggunaan bot.
Baca juga: Polisi Duga Kelompok Anarko Susupi Demo Tolak UU Cipta Kerja di Banten hingga Ricuh
Hal itu terlihat dari peta social network analysis yang menunjukkan pola interaksi menyebar selayaknya neuron, tidak terpusat ke satu atau dua titik.
"Ini natural banget, kayak neuron, saling sambung ke mana-mana, ini yang enggak bisa direplikasi oleh robot kecuali punya 50.000 akun robot yang diprogam untuk itu," ujar dia.
Dengan temuan tersebut, Fahmi mengatakan k-popers memiliki peran yang cukup besar untuk meningkatkan kesadaran publik akan isu UU Cipta Kerja, setidaknya di ranah Twitter.
"Apalagi di zaman kita enggak bisa turun ke jalan, yang bisa turun ke bawah itu kan buruh, yang berani, nekat, mahawiswa enggak, k-popers ini yang ambil peranan," kata Ismail.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.