Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat K-popers Meramaikan Isu Penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja...

Kompas.com - 07/10/2020, 13:07 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

Ismail mengatakan, keterlibatan k-popers dalam isu UU Cipta Kerja di Twitter memang baru dimulai setelah UU tersebut disahkan DPR pada Senin (5/10/2020).

Namun, Ismail menyebut, k-popers memiliki kemampuan untuk mengangkat sejumlah tagar atau isu agar menjadi trending topic dengan mudah.

Caranya, mereka menyepakati tagar-tagar tertentu atau kutipan puisi Wiji Thukul di atas untuk diangkat menjadi trending topic.

"Mereka sudah tahu, itu mereka copas-copas terus dan karena jumlahnya sangat besar, sangat masif, akhirnya trending. Pada akhirnya pada 2 hari lalu hari Senin, masif itu, jauh mengalahkan hari-hari sebelumnya," kata Ismail.

Militansi k-popers dalam menyuarakan penolakan terhadap UU Cipta Kerja itu, kata Ismail, juga terlihat dari tidak adanya tagar terkait k-pop yang diangkat oleh para k-popers.

"Mereka diam, itu hastag-nya enggak ngangkat sama sekali, mereka kembali untuk masalah di Indonesia," kata Ismail.

Ia juga mengatakan, gerakan k-popers di dunia maya tersebut merupakan gerakan yang natural, tanpa ada indikasi penggunaan bot.

Baca juga: Polisi Duga Kelompok Anarko Susupi Demo Tolak UU Cipta Kerja di Banten hingga Ricuh

Hal itu terlihat dari peta social network analysis yang menunjukkan pola interaksi menyebar selayaknya neuron, tidak terpusat ke satu atau dua titik.

"Ini natural banget, kayak neuron, saling sambung ke mana-mana, ini yang enggak bisa direplikasi oleh robot kecuali punya 50.000 akun robot yang diprogam untuk itu," ujar dia.

Dengan temuan tersebut, Fahmi mengatakan k-popers memiliki peran yang cukup besar untuk meningkatkan kesadaran publik akan isu UU Cipta Kerja, setidaknya di ranah Twitter.

"Apalagi di zaman kita enggak bisa turun ke jalan, yang bisa turun ke bawah itu kan buruh, yang berani, nekat, mahawiswa enggak, k-popers ini yang ambil peranan," kata Ismail.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS: Selamat Bertugas Prabowo-Gibran

PKS: Selamat Bertugas Prabowo-Gibran

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Punya PR Besar karena Kemenangannya Dibayangi Kontroversi

Pengamat: Prabowo-Gibran Punya PR Besar karena Kemenangannya Dibayangi Kontroversi

Nasional
Kementerian KP Gandeng Kejagung Implementasikan Tata Kelola Penangkapan dan Budi Daya Lobster 

Kementerian KP Gandeng Kejagung Implementasikan Tata Kelola Penangkapan dan Budi Daya Lobster 

Nasional
Respons Putusan MK, Zulhas: Mari Bersatu Kembali, Kita Akhiri Silang Sengketa

Respons Putusan MK, Zulhas: Mari Bersatu Kembali, Kita Akhiri Silang Sengketa

Nasional
Agenda Prabowo usai Putusan MK: 'Courtesy Call' dengan Menlu Singapura, Bertemu Tim Hukumnya

Agenda Prabowo usai Putusan MK: "Courtesy Call" dengan Menlu Singapura, Bertemu Tim Hukumnya

Nasional
Awali Kunker Hari Ke-2 di Sulbar, Jokowi Tinjau Kantor Gubernur

Awali Kunker Hari Ke-2 di Sulbar, Jokowi Tinjau Kantor Gubernur

Nasional
'MK yang Memulai dengan Putusan 90, Tentu Saja Mereka Pertahankan...'

"MK yang Memulai dengan Putusan 90, Tentu Saja Mereka Pertahankan..."

Nasional
Beda Sikap soal Hak Angket Pemilu: PKB Harap Berlanjut, PKS Menunggu, Nasdem Bilang Tak 'Up to Date'

Beda Sikap soal Hak Angket Pemilu: PKB Harap Berlanjut, PKS Menunggu, Nasdem Bilang Tak "Up to Date"

Nasional
Bima Arya Ditunjuk PAN Jadi Kandidat untuk Pilkada Jabar 2024

Bima Arya Ditunjuk PAN Jadi Kandidat untuk Pilkada Jabar 2024

Nasional
Guru Besar UI: Ironis jika PDI-P Gabung ke Kubu Prabowo Usai Putusan MK

Guru Besar UI: Ironis jika PDI-P Gabung ke Kubu Prabowo Usai Putusan MK

Nasional
Tak Anggap Prabowo Musuh, Anies Siap Diskusi Bareng

Tak Anggap Prabowo Musuh, Anies Siap Diskusi Bareng

Nasional
Bersama Pertamax Turbo, Sean Gelael Juarai FIA WEC 2024

Bersama Pertamax Turbo, Sean Gelael Juarai FIA WEC 2024

Nasional
Tanggapi Putusan MK, KSP: Bansos Jokowi Tidak Memengaruhi Pemilih Memilih 02

Tanggapi Putusan MK, KSP: Bansos Jokowi Tidak Memengaruhi Pemilih Memilih 02

Nasional
Peringati Hari Buku Sedunia, Fahira Idris: Ketersediaan Buku Harus Jadi Prioritas Nasional

Peringati Hari Buku Sedunia, Fahira Idris: Ketersediaan Buku Harus Jadi Prioritas Nasional

Nasional
KPK Terima Pengembalian Rp 500 Juta dari Tersangka Korupsi APD Covid-19

KPK Terima Pengembalian Rp 500 Juta dari Tersangka Korupsi APD Covid-19

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com