JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap empat terduga teroris anggota kelompok Jemaah Islamiyah (JI), Minggu (4/10/2020).
Terduga teroris pertama berinisial MN (41) alias Safiq alias Martin alias Kholid yang ditangkap di Cikarang Selatan, Bekasi, Jawa Barat.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen (Pol) Argo Yuwono mengungkapkan, MN diduga berperan menyembunyikan terduga teroris lain dan mengikuti pelatihan.
"Membantu menyembunyikan Muhammad Tsabat Abdullah alias Dul dan Soleh Habibi (yang telah tertangkap)," ungkap Argo melalui keterangan tertulis, Minggu.
Baca juga: Terduga Teroris yang Ditangkap di Rembang Ternyata Penjual Es Tebu
Martin diketahui juga pernah mengikuti pelatihan Kegiatan Alam Terbuka (KAT) kelompok Adira angkatan pertama gelombang kedua pada tahun 2012.
Terduga teroris kedua yang ditangkap Densus 88 berinisial MTA (27) alias Dul alias Tsabat, pria yang disembunyikan oleh Martin.
Ia ditangkap di daerah Aren Jaya, Bekasi Timur, Kota Bekasi. MTA diduga pernah berangkat ke Suriah.
"Keterlibatan yaitu peserta Sasana JI gelombang ke-2, berangkat ke Suriah pada gelombang ke-6," ucap dia.
Baca juga: Terduga Teroris yang Ditangkap di Jepara Dekat dengan Warga dan Rajin Ibadah
Kemudian, penangkapan berikutnya terjadi di Mustika Jaya, Kota Bekasi. Di lokasi ini, Densus 88 meringkus NMMK (38) alias Alung alias Nur alias Salman.
Ia diduga membantu menyembunyikan terduga teroris MTA.
Salman diduga mengamankan lima pucuk senjata api laras panjang rakitan dan menyerahkan kepada anggotanya di Jakarta dan Lampung pada 2013.
Polisi juga menduga Salman pernah mengikuti pelatihan bongkar pasang senjata M.16 di Cawas, Klaten pada 2014.
Baca juga: Otak Penyerangan Acara Midodareni Ditangkap di Rumah Terduga Teroris di Jepara
Terakhir, Densus 88 meringkus IG alias Muhammad Ilham alias Bagus alias Yulian alias Sahidi alias Bimbim di kawasan Kota Bekasi.
Menurut Argo, IG terlibat dalam sejumlah aktivitas kelompok teroris.
"(IG diduga) datang ke pertemuan Situ Gintung Narasumber Markaz untuk memberi motivasi agar istiqomah pascapenangkapan amir JI," kata Argo.
"Panitia pengiriman ikhwan ke Ambon saat kerusuhan 2005 dan menjadi anggota syariyah Abu Dujana JI tahun 2005/2006," sambung dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.