JAKARTA, KOMPAS.com - Virus corona atau Covid-19 telah merenggut lebih dari 10.000 nyawa di Indonesia, termasuk dari kalangan tenaga medis. Sejauh ini tercatat ada 288 tenaga medis yang meninggal akibat Covid-19, terdiri dari dokter, dokter gigi dan perawat.
Seorang dokter dan perawat pun mengisahkan bagaimana mereka kehilangan rekan sejawat kepada Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 dr Reisa Broto Asmoro.
Baca juga: Kematian Akibat Covid-19, Data Terbaru IDI Ungkap 228 Tenaga Kesehatan Meninggal Dunia
Dalam bincang-bincang virtual yang ditayangkan di YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (2/10/2020), Reisa berbincang dengan dr Debbryna dan perawat Rustina Susanti. Reisa menanyakan apa tanggapan keduanya soal banyaknya tenaga medis yang terpapar Covid-19.
Debbyrna yang sehari-hari bertugas di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran, menceritakan mengenai rekannya sesama dokter yang baru saja terpapar Covid-19. Ia pun sempat terkejut saat mengetahui kabar tersebut.
"Wah drop sekali, karena tahu itu teman sendiri. Saya merasa, wow ini sudah sedekat itu sampai di lingkaran saya terinfeksi dan enggak main-main," kata dia.
Debbyrna menyebut, kondisi rekannya itu saat ini cukup buruk sehingga harus menjalani perawatan intensif di ruang ICU.
"Padahal beliau seumuran saya, di bawah 30 tahun, saya tahu jaga makan banget, jaga lifestyle," katanya.
Baca juga: Kemenkes Bentuk Tim Audit Gugurnya Dokter akibat Covid-19, IDI Harap Jadi Solusi
Debbyrna menilai kondisi tenaga medis yang menjadi garda terdepan menangani pasien Covid-19 memang sangat rentan untuk terpapar.
Meski sudah menggunakan alat pelindung diri serta menerapkan protokol kesehatan, namun peluang terpapar masih bisa terjadi.
"Namanya manusia, keluputan ada, jadi beliau terinfeksi dan kebetulan masuk ICU dan keadaan memburuk," kata dia.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan