KOMPAS.com – Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Sonny Harry B Harmadi mengatakan, dalam upaya melawan virus corona dapat dilakukan dengan menganut filosofi perang Sun Tzu.
“Filosofi Sun Tzu supaya menang yaitu dengan kenali dirimu, kenali musuhmu, kenali medan perangmu. Seribu kali kau berperang, seribu kali kau menang,” ujar Sonny, Jumat (2/10/2020).
Pernyataan tersebut ia sampaikan saat menjadi narasumber untuk web seminar (webinar) Kick Off “Sosialisasi Strategi Perubahan Perilaku Protokol Kesehatan Pencegahan Covid-19” secara live di Youtube BKKBN.
Filosofi perang ini, lanjut Sonny, sudah ada ribuan tahun tapi masih relevan sampai saat ini. Adapun langkah pertama yang harus dilakukan adalah kenali diri sendiri.
Baca juga: Satgas Covid-19: Sebaiknya Cepat Pulang, Jangan Nongkrong Dulu
Menurut Sonny, dengan mengenali diri sendiri akan membuat seseorang lebih peka, sehingga otomatis jadi sadar diri dan menjauhi aktivitas keluar rumah.
Setelah mengenali diri sendiri maka kenali musuhmu. Covid-19 merupakan musuh bersama yang harus dikalahkan.
Bedanya, masyarakat harus mengalahkan musuh ini dengan mematuhi 3M, yaitu menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak.
Selain itu, mengenali medan perang pun termasuk hal penting. Medan perang yang dimaksud adalah menghindari ruangan tertutup, apalagi dengan banyak orang selama 2 jam.
Baca juga: Satgas Covid-19: Jangan Tunggu 5.000 Kasus Per Hari untuk Disiplin
“Ketika di zona merah, medan perang lebih mengerikan daripada zona hijau atau oranye. Jadi kalau sudah patuh protokol kesehatan maka kemungkinan risiko tertular pun lebih kecil,” kata Sonny.
Adapun untuk filosofi ‘seribu kali kita berperang, seribu kali kita menang’ Sonny mengartikan pihaknya membutuhkan dukungan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk menghadapi pandemi Covid-19 agar menang.
Meski begitu, peran masyarakat juga sangat penting sebagai kunci sukses melawan Covid-19.
“Kepala Satgas Covid-19 selalu menekankan bahwa untuk mengatasi pandemi harus dimulai dari hulu, yakni menempatkan masyarakat sebagai ujung tombak penanganan virus corona,” ujar Sonny.
Pasalnya, jumlah dokter di Indonesia sangat terbatas. Jadi apabila tidak dicegah penularannya maka akan semakin banyak pasien positif Covid-19, sedangkan kapasitas pelayanan medis terbatas.
“Sudah pasti kita akan menghadapi masalah jauh lebih banyak,” imbuh Sonny.
Langkah lebih lanjut, Sonny mengajak BKKBN untuk mendorong perubahan perilaku di masyarakat untuk mengatasi dampak Covid-19.
Perilaku yang diharapkan adalah dengan menerapkan iman, aman dan imun. Iman yang dimaksud yaitu menjaga ketaatan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Baca juga: Tim Satgas Covid-19 Bakal Sidak Perkantoran, Satpol PP: Yang Bandel Akan Ditutup 3x24 Jam
Sementara aman, yaitu dengan mematuhi protokol kesehatan sesuai 3M, sedangkan imun dilakukan dengan meningkatkan sistem kekebalan tubuh melalui gaya hidup sehat.
“Jadi dengan strategi penerapan itu kalau dipatuhi hasilnya bisa menekan banyak angka penularan Covid-19 dalam waktu tiga minggu,” kata Sonny.
Menurut Sonny, bukan hal mustahil angka penularan Covid-19 bisa menurun apabila masyarakat mendapatkan bekal edukasi yang benar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.