KOMPAS.com – Deputi Pengendalian Penduduk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dwi Listya Maharani mengatakan, tingkat kepatuhan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan sudah baik namun belum maksimal.
Untuk itu, pihaknya turut mendukung Satuan Tugas (Satgas) Penangan Covid-19 dalam menyosialisasikan pelaksanaan protokol kesehatan, terutama dalam bidang perubahan perilaku.
Dalam hal ini, BKKBN akan mengerahkan penyuluh keluarga berencana (PKB) dan Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB), baik pegawai negeri sipil (PNS maupun non-PNS.
Dwi memaparkan, pihaknya telah menyusun strategi sosialisasi perubahan perilaku yang disasarkan kepada individu, keluarga, dan komunitas.
Baca juga: Galakkan Protokol Kesehatan, Satgas Covid-19 Gandeng BKKBN sebagai Garda Terdepan
Tugas utama PKB dan PLKB nanti adalah membantu menyosialisasikan penerapan memakai masker, menjaga jarak/menghindari kerumunan, dan mencuci tangan plus menjaga iman dan imun (3M Plus).
“Caranya, misalnya dalam bentuk nasihat, dorongan, insentif, dan manakala diperlukan mungkin ada hukuman. Meski kami yakin, pendekatan PLKB dan PKB sangat menghindari melakukan hukuman,” ujarnya.
Dia mengatakan itu dalam acara “Kick Off Sosialisasi Strategi Perubahan Perilaku Protokol Kesehatan Pencegahan Covid-19” yang disiarkan langsung lewat akun Youtube resmi BKKBN, Jumat (2/9/2020).
Dwi mencontohkan, sosialisasi yang dilakukan terhadap individu dapat dilakukan dengan cara mengingatkan langsung, membagikan brosur, hingga membagikan berita di grup media sosial.
Baca juga: Penjelasan BKKBN soal Kehamilan Meningkat di Tengah Pandemi Covid-19
Bagi individu yang taat menerapkan protokol kesehatan, pihaknya juga memberikan apresiasi berupa pujian dan lainnya.
“Justru mereka yang menjadi contoh ini kami jadikan agen perubahan di lokasi setempat,” ungkapnya.
Dwi menambahkan, dalam lingkup keluarga, pihaknya akan melakukan kunjungan rumah dan terutama menggerakkan ibu-ibu sebagai role model penerapan protokol kesehatan lewat jargon “Ingat Pesan Ibu”.
“Terus terang, program perubahan perilaku ini menjadikan ibu sebagai tokoh utama. Pesannya adalah ingat pesan ibu untuk menerapkan 3 M,” jelasnya.
Kemudian, untuk komunitas, pihaknya akan mengajak pimpinan formal dan informal untuk menjadi agen perubahan tersebut.
Baca juga: Kehamilan Tak Direncanakan Naik di Tengah Pandemi, Ini 6 Imbauan BKKBN
Lebih lanjut, Ketua Sub Bidang Sosialisasi Perubahan Perilaku ini menerangkan, langkah operasional sosialisasi penerapan 3M tidak jauh beda dengan Konsep 10 Langkah PLKB yang sudah biasa dijalankan.
Dia mencontohkan, langkah 1 dan 3 sejalan dengan langkah mendekati tokoh formal dan informal yang kali ini dikhususkan untuk pencegahan Covid-19.
Kemudian, PLKB dan PKB juga melakukan pendataan sasaran, baik itu keluarga, remaja, hingga pasangan usia subur.
Pada langkah 4, 5, dan 6, PLKB dan PKB dapat pula memberikan materi 3M dalam kunjungan keluarga dan pertemuan tingkat desa.
Dwi juga mengajak petugas di lapangan agar dapat memanfaatkan dana-dana yang ada, termasuk dana desa yang dialokasikan untuk penanganan Covid-19.
Baca juga: Cegah Klaster Keluarga Covid-19, BKKBN Lakukan Penyuluhan Protokol Kesehatan
“Semua ini sudah didukung dengan sarana-sarana, termasuk pendanaan yang ada dana alokasi khusus,” tegasnya.
Dwi pun meminta tim di lapangan untuk bekerja sama dengan tim atau penyuluh lain di luar PKB dan PLKB, seperti Satgas Covid-19 di tingkat desa dan mitra-mitra terkait.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.