Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Harap Reformasi Birokrasi Polri Beri Pelayanan Publik Lebih Baik

Kompas.com - 02/10/2020, 14:21 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin berharap reformasi birokrasi di tubuh Polri dapat memberikan pelayanan lebih baik lagi kepada masyarakat.

Termasuk Polri yang semakin profesional, humanis, bebas korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), serta terpercaya.

"Reformasi birokrasi Polri perlu terus dilanjutkan, bahkan dipercepat sehingga harapan terwujudnya postur Kepolisian RI yang semakin profesional, humanis, bebas KKN dan terpercaya dapat segera terlaksana," ujar Ma'ruf dalam seminar Sespimti Polri Dikreg ke-20 Tahun 2020, Jumat (2/10/2020).

Baca juga: Wapres Sebut Pandemi Covid-19 Beri Pelajaran tentang Perlunya Percepat Reformasi Birokrasi

Menurut Ma'ruf, reformasi birokrasi diperlukan untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan dan aparat Polri agar mampu memanfaatkan teknologi dan berinovasi. Sehingga dapat memberikan layanan yang terbaik bagi masyarakat dan negara. 

Ma'ruf mengatakan, di masa saat ini, tuntutan tugas dan fungsi Polri harus selalu hadir di tengah-tengah masyarakat dengan inovasi.

Dengan demikian, melalui reformasi birokrasi, organisasi Polri pun dituntut untuk lebih lentur dan responsif menjawab kecepatan perubahan.

Terutama, kata dia, untuk memenuhi harapan dan tuntutan masyarakat.

Apalagi saat ini sudah memasuki perkembangan teknologi digital 4.0, sehingga masyarakat menuntut layanan Polri yang smart dan profesional.

Utamanya yang mampu menghadapi tantangan dan perkembangan masyarakat era digital yang semakin kompleks.

Ma'ruf pun mengapresiasi salah satu kinerja Polri dalam melayani masyarakat yang telah mengedepankan inovasi dengan memanfaatkan teknologi.

Antara lain pelayanan masyarakat seperti E-Samsat, SIM Online, SKCK Online, Smart SIM, E-Tilang dan masih banyak lagi.

"Inovasi seperti ini tentunya telah memberikan kemudahan bagi masyarakat sekaligus meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada institusi Polri," kata Ma'ruf.

Baca juga: Wapres Minta Polri Antisipasi Pelanggaran Pilkada dan Jaga Netralitas

Namun di sisi lain, Ma'ruf juga meminta Polris mewaspadai kemungkinan munculnya bentuk-bentuk kejahatan baru dengan modus yang semakin canggih dan mengancam keamanan serta ketertiban.

Beberapa kejahatan tersebut seperti kejahatan siber, transaksi keuangan ilegal, penipuan, pencurian data pribadi dan penyebaran berita bohong.

"Bahkan para teroris dan kelompok ekstrem pun telah memanfaatkan teknologi digital dalam melakukan rekrutmen, pelatihan dan operasi kejahatannya," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Pengemudi Fortuner Pakai Pelat TNI Palsu: Pelaku Ditangkap, Dilaporkan ke Puspom dan Bareskrim

Kasus Pengemudi Fortuner Pakai Pelat TNI Palsu: Pelaku Ditangkap, Dilaporkan ke Puspom dan Bareskrim

Nasional
Saat Eks Ajudan SYL Bongkar Pemberian Uang dalam Tas ke Firli Bahuri

Saat Eks Ajudan SYL Bongkar Pemberian Uang dalam Tas ke Firli Bahuri

Nasional
Menlu Retno Bertemu Menlu Wang Yi, Bahas Kerja Sama Ekonomi dan Situasi Timur Tengah

Menlu Retno Bertemu Menlu Wang Yi, Bahas Kerja Sama Ekonomi dan Situasi Timur Tengah

Nasional
Soroti Kasus 'Ferienjob', Dirjen HAM Sebut Mahasiswa yang Akan Kerja Perlu Tahu Bahaya TPPO

Soroti Kasus "Ferienjob", Dirjen HAM Sebut Mahasiswa yang Akan Kerja Perlu Tahu Bahaya TPPO

Nasional
Mengkaji Arah Putusan MK dalam Sengketa Pilpres 2024

Mengkaji Arah Putusan MK dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Densus 88 Tangkap 7 Terduga Teroris Jaringan Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

Densus 88 Tangkap 7 Terduga Teroris Jaringan Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

Nasional
Mantan PM Inggris Tony Blair Temui Jokowi di Istana

Mantan PM Inggris Tony Blair Temui Jokowi di Istana

Nasional
Pendukung Akan Aksi di MK, TKN: Turun ke Jalan Bukan Gaya Prabowo Banget, tetapi Keadaan Memaksa

Pendukung Akan Aksi di MK, TKN: Turun ke Jalan Bukan Gaya Prabowo Banget, tetapi Keadaan Memaksa

Nasional
Menlu China Wang Yi Datang ke Istana untuk Temui Jokowi

Menlu China Wang Yi Datang ke Istana untuk Temui Jokowi

Nasional
Suami Zaskia Gotik, Sirajudin Machmud Jadi Saksi Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Suami Zaskia Gotik, Sirajudin Machmud Jadi Saksi Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Nasional
Banjir Dubai, Kemenlu Sebut Tak Ada WNI Jadi Korban

Banjir Dubai, Kemenlu Sebut Tak Ada WNI Jadi Korban

Nasional
Jokowi Ungkap Indikasi Pencucian Uang Lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Jokowi Ungkap Indikasi Pencucian Uang Lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Pertemuan Jokowi-Megawati yang Seolah Rencana Kosong

Pertemuan Jokowi-Megawati yang Seolah Rencana Kosong

Nasional
Beragam Respons Kubu Prabowo-Gibran soal 'Amicus Curiae' Megawati dan Sejumlah Tokoh Lain

Beragam Respons Kubu Prabowo-Gibran soal "Amicus Curiae" Megawati dan Sejumlah Tokoh Lain

Nasional
Yusril Harap Formasi Kabinet Prabowo-Gibran Tak Hanya Pertimbangkan Kekuatan di DPR

Yusril Harap Formasi Kabinet Prabowo-Gibran Tak Hanya Pertimbangkan Kekuatan di DPR

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com