JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Ketua Majelis Pemusyawaratan Rakyat (MPR), Amien Rais mengumumkan nama partai baru besutannya yakni Partai Ummat.
Pengumuman tersebut disampaikan Amien melalui akun YouTube Amien Rais Official pada Kamis (1/10/2020).
"Partai Ummat insya Allah bertekad akan bekerja dan berjuang bersama anak banga lainnya melawan kezaliman dan menegakkan keadilan," kata Amien.
Dalam video tersebut, Amien juga mengatakan, Partai Ummat akan bekerja dan berjuang berdasarkan Pancasila, UUD 1945, dan aturan demokrasi.
Baca juga: Partai Baru Amien Rais Bernama Partai Ummat
"Partai ummat akan bekerja dan berjuang memegang teguh Pancasila, UUD 1945, dan semua aturan demokrasi universal," ujar dia.
Partai Ummat ini memiliki semboyan "Lawan kezaliman dan tegakkan keadilan". Sementara itu, asas dari partai tersebut adalah rahmatan lil alamin.
Semboyan dan asas tersebut, menurut Amien, akan membimbing aksi, kiprah, aktivitas, gerakan dan pengorbanan ia dan sahabat-sahabatnya.
"Pendek kata lebih baik dari situasi dan kondisi kita saat ini," kata dia.
Lantas, bagaimana reaksi PAN terhadap partai baru Amien Rais?
Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi mengatakan, secara resmi, Amien Rais sudah tidak lagi menjadi bagian dari keluarga besar PAN menyusul diumumkannya partai baru tersebut.
"Hal ini berarti secara resmi dan legal konstitusional Pak Amien Rais telah keluar dan meninggalkan PAN. Pak Amien sebagai salah satu pendiri dan mantan Ketua Umum PAN 2000-2005 sudah tidak lagi menjadi bagian dari keluarga besar PAN," kata Viva saat dihubungi Kompas.com, Kamis (1/10/2020).
Viva pun menyambut baik berdirinya Partai Ummat.
Namun, Viva menekankan, PAN dan Partai Ummat memiliki ideologi politik yang berbeda. PAN berideologi nasionalis-religius, sedangkan Partai Ummat merupakan partai Islam.
"Perbedaan ideologi politik tentu akan membawa konsekuensi berbeda dalam basis sosial di masyarakat," ujar Viva.
Optimistis kader PAN tak bergabung
Viva yakin, para kader dan pengurus tidak akan keluar dari PAN dan bergabung dengan Partai Ummat. Sebab, menjadi anggota legislatif dan eksekutif tidak mudah.