JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani meminta Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) membantu para petani kelapa sawit mandiri dalam melakukan replanting dan meningkatkan produktivitas.
Pasalnya, kata dia, saat ini kelapa sawit di Indonesia sebagian besar dimiliki oleh petani mandiri dengan lahan yang terbatas.
"Ini salah satu tugas BPDPKS untuk bisa membantu petani mandiri dari sisi replanting dan produktivitas kelapa sawit per hektare-nya," ujar Sri Mulyani dalam launching program santriprenuer berbasis kelapa sawit Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia secara daring, Kamis (1/10/2020).
"Kelapa sawit di Indonesia sebagian besar dimiliki petani mandiri dengan lahan terbatas dan produktivitasnya relatif lebih rendah dibandingkan yang dimiliki perusahaan swasta besar," kata dia.
Baca juga: Sri Mulyani Sebut Hilirasasi Kelapa Sawit di Indonesia Belum Berkembang
Sri Mulyani mengatakan, dengan membantu para petani mandiri untuk replanting dan meningkatkan produktivitasnya, maka kesejahteraan mereka juga akan terbantu.
Terlebih, kata dia, jumlah tenaga kerja yang terlibat langsung dalam industri sawit ada sebanyak 4,2 juta.
Sedangkan yang tidak bekerja langsung di sektor industri sawit tersebut ada terdapat 12 juta.
Industri kelapa sawit, kata dia, memiliki dimensi yang besar dalam perekonomian maupun sosial masyarakat.
Terutama di berbagai pulau seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi sebagian Jawa, Maluku bahkan Papua.
Baca juga: Wapres Harap Program Santripreneur Berbasis Kelapa Sawit Gerakkan Potensi Ekonomi Pesantren
"Saya berharap dari sisi pemerataan dan kesejahteraan, pembangunan, industri kelapa sawit diharapkan mampu jadi motor penggerak, menciptakan pemerataan kesejahteraan berkeadilan," ucap dia.
Oleh karena itu, ia pun mendukung upaya BPDTKS dengan FEB UI, pemerintah daerah, dan pesantren untuk meningkatkan aktivitas ekonomi berbasis kelapa sawit bagi para santri.
Termasuk juga peranan santri yang bisa meningkatkan nilai tambah kelapa sawit sebagai produk penting di Indonesia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.