JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, perekonomian Indonesia mulai menunjukkan pemulihan pada kuartal ketiga.
Hal tersebut disampaikan Sri Mulyani dalam peluncuran program santriprenuer berbasis kelapa sawit Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia secara daring, Kamis (1/10/2020).
Pemulihan tersebut terjadi, dikarenakan sebelumnya pada kuartal kedua, kontraksi ekonomi Indonesia mencapai 5,3 persen.
"Pada kuartal kedua, ekonomi kontraksi 5,3 persen. Kita sudah mulai menunjukkan pemulihan pada kuartal ketiga," ujar Sri Mulyani.
Baca juga: IDI: Kegiatan di Puskesmas dan Posyandu Menurun, Masyarakat Khawatir Tertular Covid-19
Ia pun berharap, pemulihan ekonomi ini dapat terus dijaga.
Dengan demikian, kata dia, maka Indonesia pun bisa melewati zona kontraksi ekonomi akibat pandemi Covid-19.
"Kita berharap pemulihan ini akan terus dijaga sehingga Indonesia bisa melewati zona kontraksi dan sekaligus melewati dan menangani Covid-19," kata Sri Mulyani.
Lebih jauh Sri Mulyani mengatakan, pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia membuat kontraksi ekonomi terjadi di sejumlah negara.
Saat ini, di seluruh dunia sudah lebih dari 33,8 juta orang yang mengalami positif Covid-19 dengan tingkat kematian mencapai di atas 1 juta.
Baca juga: Ketua MPR: Pemulihan Ekonomi Bergantung pada Pengendalian Covid-19
Pandemi tersebut, kata dia, memberikan dampak luar biasa kepada seluruh kehidupan masyarakat perekonomian dan keuangan.
"Banyak ekonomi dunia yang mengalami kontraksi sangat dalam akibat pandemi ini, karena untuk menangani Covid-19 perlu dilakukan langkah-langkah di bidang kesehatan yang memiliki dampak besar terhadap sosial ekonomi," kata dia.
Hal itu pula, kata dia, yang menjadi pusat perhatian pemerintah untuk bisa menangani Covid-19 maupun dampak sosial ekonominya.
Sejauh ini, kata dia, sudah sebesar Rp 700 triliun dianggarkan pemerintah untuk menangani Covid-19 yang meliputi bidang kesehatan dan sosial ekonomi.
"Hampir Rp 700 triliun anggaran pemerintah untuk menangani Covid-19 ini. Dari bidang kesehatan melindungi lebih dari 60 juta penduduk Indonesia melalui bantuan sosial, dukungan kepada UMKM maupun dunia usaha agar mereka mampu bertahan dan bisa aktif kembali," kata dia.
Baca juga: Ketua Satgas PEN: Kesehatan yang Utama, Ekonomi Menyusul
Oleh karena itu, pihaknya pun akan bekerja sama dengan pemerintah daerah dan seluruh stakeholder agar perekonomian Indonesia bisa bangkit kembali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.