Wiku mengatakan, mereka yang rajin berolahraga dan kerap berdiam diri di rumah juga masih rawan tertular Covid-19 bila ada anggota keluarganya yang tidak menjalani protokol kesehatan sepulang bekerja.
Karena itu, Wiku mengingatkan masyarakat agar selalu mematuhi protokol kesehatan, terutama bagi yang harus bekerja di luar rumah.
"Jangan sekali-sekali kita berpikir bahwa karena rajin olahraga atau berdiam diri di rumah kita bisa kebal karena tertular itu bisa mudah terjadi dari siapa pun yang kita temui," ujar Wiku.
Baca juga: Satgas: Jangan Berpikir Olahraga dan Diam di Rumah Bikin Kebal Covid-19
Pemulihan kesehatan diutamakan
Berbarengan dengan itu, Ketua Satuan Tugas Pemulihan Ekonomi Nasional ( PEN) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pemerintah tetap mengutamakan kesehatan daripada ekonomi dalam menangani Covid-19.
"Nomor satu ini jelas, Pak Presiden jelas, bahwa yang di depan sektor kesehatan. Jadi kesehatan harus pulih dulu baru ekonomi. Karena apa pun yang kita lakukan, pandeminya pandemi kesehatan. Kita harus dorong itu supaya pulih dulu, baru ekonomi menyusul," kata Budi dalam keterangan persnya lewat kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (30/9/2020).
Baca juga: Ketua Satgas PEN: Kesehatan yang Utama, Ekonomi Menyusul
Ia mengatakan, saat ini Satuan Tugas Penanganan Covid-19 sudah bekerja serius untuk menekan laju penularan Covid-19.
Budi pun menilai bahwa saat ini laju penularan Covid-19 mulai menurun.
Jika tren penularan terus menurun, Budi optimistis masyarakat akan merasa aman sehingga mulai berani untuk melakukan aktivitas perekonomian di luar rumah dengan menerapkan protokol kesehatan.
"Tugas kami di Satgas Ekonomi adalah mengganjal masa-masa di mana rasa aman masyarakat belum 100 persen pulih sehingga aktivitas ekonomi secara fisik belum bisa terjadi," ujar Budi.
"Kita membantu dengan mengganjal, memberikan support bagi keluarga dan rakyat yang terdampak," kata dia.
Baca juga: Satgas Berikan 7 Tips Mencegah Terjadinya Klaster Covid-19 di Keluarga
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.