JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah hingga Rabu (30/9/2020) pukul 12.00 WIB, mencatat, ada 132.693 suspek terkait virus corona atau Covid-19 di Indonesia.
Informasi tersebut disampaikan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 dalam situs web www.covid19.go.id yang dikutip Kompas.com, Rabu sore.
Data sama juga menunjukkan ada penambahan pasien positif Covid-19 sebanyak 4.284 orang dalam 24 jam terakhir.
Penambahan tersebut membuat pasien yang terjangkit Covid-19 di Indonesia mencapai 287.008 orang sejak kasus perdana diumumkan pada 2 Maret lalu.
Baca juga: Istrinya Diisolasi karena Suspek Covid-19, WN Swiss Tendang Alat dan Coba Pukul Dokter
Sementara itu, pasien yang dinyatakan sembuh dari Covid-19 bertambah sebanyak 4.510 orang.
Mereka dinyatakan sembuh setelah mendapatkan hasil dua kali negatif dalam pemeriksaan laboratorium polymerase chain reaction (PCR).
Sehingga total pasien yang sembuh dari Covid-19 berjumlah 214.947 orang.
Kendati demikian, pasien yang dinyatakan meninggal dunia akibat Covid-19 juga bertambah sebanyak 139 orang dalam 24 jam terakhir.
Baca juga: UPDATE 29 September: Kasus Suspek Covid-19 Capai 132.496 Orang
Dengan demikian, total pasien yang meninggal dunia akibat Covid-19 kini berjumlah 10.740 orang.
Lebih lanjut, terdapat 497 kabupaten/kota yang terpapar Covid-19 di 34 provinsi.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/413/2020 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), suspek merupakan istilah pengganti untuk pasien dalam pengawasan (PDP).
Seseorang disebut suspek Covid-19 jika mengalami infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di negara/wilayah Indonesia yang melaporkan transmisi lokal.
Baca juga: WN Swiss Mengamuk di Rumah Sakit, Tak Terima Istrinya yang Suspek Covid-19 Diisolasi
Istilah suspek juga merujuk pada orang dengan salah satu gejala/tanda ISPA dan pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan kasus konfirmasi/probable Covid-19.
Bisa juga, orang dengan ISPA berat/pneumonia berat yang membutuhkan perawatan di rumah sakit dan tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.