Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Swab Test-nya Disebut Tak Akurat, BIN: Kami Terapkan Ambang Batas Lebih Tinggi

Kompas.com - 28/09/2020, 08:37 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi VII Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Hari Purwanto menyatakan, pihaknya menetapkan ambang batas standar yang lebih tinggi dalam tes usap (swab) dengan metode reverse transcriptase polymerase chain reaction (RT-PCR).

Wawan menanggapi pemberitaan di Majalah Tempo yang menyebut hasil tes usap (swab test) yang dilakukan BIN tidak akurat.

"BIN menerapkan ambang batas standar hasil PCR tes yang lebih tinggi dibandingkan institusi atau lembaga lain yang tercermin dari nilai Ct qPCR. Ambang batas biasa 35 namun untuk mencegah OTG (orang tanpa gejala) lolos screening maka BIN menaikkan menjadi 40," kata Wawan dalam keterangan tertulis, Senin (28/9/2020).

"Termasuk melakukan uji validitas melalui triangulasi tiga jenis gen yaitu RNP/IC, N dan ORF1ab," kata Wawan.

Baca juga: Cerita Anggota Bawaslu Ratna Dewi Pettalolo, Dikejar Suster karena Takut Tes Swab

Ia mengatakan, perbedaan hasil tes usap dari awalnya positif menjadi negatif bukan hal baru.

Sebab, pada tes kedua RNA virus sudah tersisa sangat sedikit bahkan mendekati hilang sehingga tak terdeteksi.

Ia mengatakan, pasien Covid-19 dengan status OTG bisa berbeda-beda hasilnya jika dites usap. 

Perbedaan hasil tes usap dalam jangka waktu berdekatan juga disebabkan oleh bias pre-analitik.

Hal itu terjadi akibat pengambilan sampel dilakukan dua orang berbeda dengan kualitas pelatihan, standar operasional prosedur (SOP), dan laboratorium berbeda.

Dengan demikian, sampel tes usap yang berisi virus corona tak terambil atau terkontaminasi.

Selain itu, Wawan mengatakan, sensitivitas reagen juga menentukan hasil tes usap.

Ia mengatakan, BIN menggunakan reagen Perkin Elmer dari Amerika Serikat (AS), A-Star Fortitude dari Singapura, dan Wuhan Easy Diag dari Cina.

Baca juga: Pasien OTG di Stadion Patriot Candrabhaga Bekasi Jalani Swab Test 2-3 Hari Sekali

Wawan mengatakan, ketiga reagen tersebut memiliki tingkat sensitivitas yang lebih tinggi dibadingkan reagen lain yang digunakan di beberapa rumah sakit.

"Dengan demikian terdapat beberapa faktor yang dapat memengaruhi uji swab, antara lain adalah kondisi peralatan, waktu pengujian, kondisi pasien, dan kualitas test kit," papar Wawan.

Ia pun memastikan mesin PCR yang digunakan untuk pengetesan telah mengikuti standar protokol laboratorium Bio Safety Level (BSL) 2.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Nasional
Aktivis Barikade 98 Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Aktivis Barikade 98 Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Nasional
Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Nasional
KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
Apa Gunanya 'Perang Amicus Curiae' di MK?

Apa Gunanya "Perang Amicus Curiae" di MK?

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Nasional
Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan 'Cawe-cawe' Pj Kepala Daerah

Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan "Cawe-cawe" Pj Kepala Daerah

Nasional
Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Nasional
Yusril Harap 'Amicus Curiae' Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Yusril Harap "Amicus Curiae" Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Nasional
Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Nasional
IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

Nasional
Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Nasional
ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com