Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perubahan Sosial Akibat Wabah, Muhadjir Sebut Butuh Peran Ilmuwan Sosial

Kompas.com - 27/09/2020, 08:10 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 telah membuat perubahan sosial masyarakat di berbagai aspek.

Oleh sebab itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, peranan ilmuwan sosial di masa pandemi sangat penting.

Terutama untuk menemukan kajian sosial masyarakat atas perubahan-perubahan yang terjadi itu.

"Kajian ilmu sosial sangat bermanfaat untuk mempelajari bagaimana kondisi chaos, kondisi abnormal dan kondisi yang tidak wajar dalam berbagai aspek kehidupan manusia," ujar Muhadjir dalam Rapat Kerja Nasional Himpunan Indonesia untuk Perkembangan Ilmu-ilmu Sosial (HIPIIS) tahun 2020 di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Sabtu (26/9/2020), dikutip dari siaran pers.

Baca juga: Pemkot Tangerang Salurkan Bantuan Sosial Covid-19 Tahap 2 ke 2.800 KK

Muhadjir mengatakan, beberapa perubahan mendasar perilaku masyarakat terjadi untuk mencegah paparan Covid-19.

Antara lain, penggunaan masker, tidak berkerumun, mencuci tangan dengan sabun, hingga penyemprotan desinfektan di ruang-ruang publik.

"Di masa pandemi juga terjadi perubahan besar pada aspek kehidupan masyarakat. Misalnya perubahan pola belajar mengajar di sekolah atau universitas yang sebelumnya tatap muka menjadi jarak jauh," kata dia.

Tak hanya itu, Muhadjir mengatakan, pandemi juga telah mengubah target-target pembangunan nasional.

Baca juga: Kemenag: Ilmu Pengetahuan Santri Tangkal Perubahan Sosial Keagamaan

Khususnya sektor pembangunan manusia yang lebih terfokus pada aspek penanganan virus Covid-19.

"Padahal banyak aspek lain yang penting diperhatikan seperti penanganan stunting, penanganan penyakit Tuberculosis (TB) dan Demam Berdarah (DBD) yang jumlah pengidapnya terus ada dan bertambah setiap tahun," kata dia.

Oleh karena itu, ia pun berharap HIPIIS memiliki peran penting sebagai penentu dan perumus kebijakan nasional terutama di masa pandemi ini.

Selain itu HIPIIS juga diharapakannya bisa menjadi media untuk memberikan ruangan luas sebagai ilmuwan sosial dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’  ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’ ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Nasional
Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Nasional
Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Nasional
Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Nasional
Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Nasional
AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

Nasional
MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com