Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu: Tiap Orang Berhak Dapat Kesempatan Memenangkan Pertempuran Lawan Covid-19

Kompas.com - 26/09/2020, 11:45 WIB
Sania Mashabi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menyoroti perlunya menjembatani kesenjangan antarnegara, terutama dalam mengakses obat-obatan, vaksin, dan teknologi kesehatan terkait pandemi Covid-19.

Hal itu ia katakan dalam pertemuan tingkat tinggi yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kosta Rika yang bertajuk 'The Challenge of a Lifetime: Ensuring Universal Access to Covid-19 Health Technologies', Jumat (25/9/2020) malam.

"Setiap orang berhak mendapatkan kesempatan yang adil dan setara untuk memenangkan pertempuran melawan pandemi Covid-19," kata Retno.

Baca juga: Jokowi Ajak Umat Islam Berbagi Saat Pandemi: Perbanyak Infaq dan Sedekah

Dalam pertemuan itu, Retno menyampaikan tiga hal, pertama terkait perlunya menjaga solidaritas dan komitmen politik seluruh negara dalam penanganan pandemi.

Kedua, mengenai pentingnya menjalin kemitraan dengan seluruh pemangku kepentingan, baik pemerintah, peneliti, maupun industri medis.

"Kemitraan segitiga ini akan mendukung proses pengambilan kebijakan yang tepat sasaran, serta mempercepat produksi dan distribusi obat-obatan dan perlengkapan medis," ujarnya.

Menlu juga menyerukan perlunya segera dibentuk jejaring perusahaan farmasi dan industri kesehatan antara negara.

Sementara yang ketiga, Retno menekankan bahwa tata kelola global harus dapat memastikan teknologi kesehatan tersedia dan dapat diakses semua pihak.

Ia melanjutkan, Indonesia juga menyambut baik inisiatif Solidarity Call to Action milik Kosta Rika yang berupaya menyatukan ilmu pengetahuan, kekayaan intelektual, dan data yang diperlukan untuk memerangi Covid-19.

Baca juga: Jokowi: Persoalan Covid-19 Terlalu Besar jika Pemerintah Sendirian

Serta Covid-19 Technology Access Pool di bawah kerangka World Health Organization (WHO).

Ia juga menyampaikan dukungan Indonesia pada inisiatif global Covax yang berjuang menyediakan vaksin untuk seluruh negara di dunia.

Serta menyampaikan kesiapan Indonesia, melalui perusahaan Biofarma dalam memproduksi vaksin bagi kebutuhan nasional dan global.

Sebelumnya, Retno Marsudi mengatakan, pemerintah juga masih terus berupaya memperoleh vaksin Covid-19, baik melalui kerja sama bilateral maupun multilateral.

Melalui kerja sama bilateral, Indonesia telah dijanjikan 20 hingga 30 juta dosis vaksin pada akhir tahun 2020. Penyedianya adalah Sinovac, perusahaan farmasi asal China.

"Dari track bilateral, sejauh ini telah diperoleh komitmen penyediaan vaksin untuk 2020 antara 20-30 juta vaksin," kata Menlu Retno Marsudi dalam rapat kerja bersama Komisi I DPR.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com