JAKARTA, KOMPAS.com - Ahli epidemiologi dari Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono menyarankan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengambil alih penanganan pandemi Covid-19.
Hal itu ia katakan terkait kasus harian Covid-19 di Indonesia yang memecahkan rekor sebanyak empat kali pada pekan ini.
"Jadi kalau sesuai dengan targetnya enggak tercapai, ya sudah, Presiden harus pimpin langsung penanggulangan (Covid-19)," kata Pandu kepada Kompas.com, Jumat (25/9/2020)
"Tidak ada lagi Gugus Tugas, tidak ada Satgas, pemerintah dengan kementerian-kementerian menanggulanginya," ucap Pandu.
Baca juga: Sekeluarga Bisa Tes Usap Gratis Jika Ada Anggota Positif Covid-19
Pandu menilai, penanganan saat ini belum efektif untuk menekan penularan Covid-19, sehingga penularan di masyarakat masih terus terjadi.
Oleh karena itu, ia menilai Presiden sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan perlu turun langsung menangani pandemi Covid-19.
"Supaya efektif harus ditangani langsung oleh negara. Orang di mana-mana enggak ada Gugus Tugas kok. Cuma di Indonesia saja pakai Gugus Tugas, pakai Satgas," ujar dia.
Diketahui, pada Senin (21/9/2020) kasus harian Covid-19 kembali memecahkan rekor dengan adanya penambahan 4.176 kasus dalam kurun waktu 24 jam.
Baca juga: Bertambah 4.823 Kasus Baru Covid-19, Indonesia Kembali Catat Rekor Kasus Harian
Penambahan tersebut memecahkan rekor angka sebelumnya pada Sabtu (19/9/2020) yakni sebanyak 4.168 kasus baru dalam 24 jam.
Kemudian pada Rabu (23/9/2020) rekor kasus harian Covid-19 kembali dipecahkan dengan adanya penambahan 4.465 kasus.
Pada Kamis (24/9/2020) tercatat rekor kasus harian Covid-19 dengan total penambahan 4.634 kasus dalam 24 jam.
Baca juga: Luhut Ibaratkan Pimpin Penanganan Covid-19 seperti Misi Khusus
Terakhir, pada Jumat (25/9/2020) tercatat lagi rekor kasus harian Covid-19 sebanyak 4.823 kasus.
Dengan demikian total kasus Covid-19 di Indonesia kini mencapai 266.845 kasus terhitung sejak kasus perdana Covid-19 diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret lalu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.