JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Nasdem, Ahmad M Ali, membantah bahwa keputusan pelaksanaan Pilkada 2020 berkaitan erat dengan kepentingan Pemilu 2024.
Menurutnya, kemenangan di pilkada tidak melulu berbanding lurus dengan angka di pemilu.
"Kami tidak pernah melihat bahwa agenda pilkada di tengah pandemi ini untuk kepentingan Pemilu 2024 karena itu tidak ada korelasinya," ujar Ali saat dihubungi, Jumat (25/9/2020).
Dia menegaskan, dorongan partai-partai politik untuk tetap menggelar pilkada di tengah pandemi semata demi menjaga amanah konstitusi.
Baca juga: Pengamat: Masyarakat Tetap Waswas meski Pilkada Digelar dengan Protokol Kesehatan
Ali mengatakan, penunjukkan pejabat Plt tidak akan efektif untuk menggantikan poisisi kepala daerah definitif. Sebab, kata Ali, pejabat Plt tidak dapat mengambil kebijakan strategis.
"Partai-partai politik ingin melaksanakan itu, semata hanya ingin memenuhi kewajiban konstitusi bernegara kita agar jangann sampai ada kekosongan," katanya.
"Kalau 270 daerah ditunjuk Plt, lalu dalam suasana pandemi dengan keterbatasan Plt utk mengambil kebijakan tidak bisa mengambil kebijakan strategi," imbuhnya.
Ali menyatakan, partai-partai politik pun tidak lupa untuk mengedepankan keselamatan masyarakat dalam gelaran Pilkada 2020 mendatang.
Lewat fraksi-fraksi di DPR, misalnya, partai politik menyuarakan agar ketentuan pelaksanaan pilkada diatur tegas sesuai dengan protokol Covid-19. Penerapannya pun harus konsekuen.
"Kita tidak usah berdebat menghabiskan energi, karena semua orang termasuk parpol pasti mengutamakan kemanusiaan. Apakah mengutamakan kemanusiaan solusinya menunda pilkada? Kan tidak juga. Dengan aturan rinci tentang pengarahan massa, pencoblosan, agar substansi pilkada tetap didapatkan," tutur Ali.
Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro menilai keputusan pemerintah dan DPR tetap melaksanakan Pilkada 2020 di tengah pandemi Covid-19 terkait dengan Pemilu 2024 mendatang.
Dia mengatakan, seluruh partai politik ingin pasangan calon (paslon) yang diusung memenangkan pilkada. Apabila paslon berhasil menjadi kepala daerah, maka parpol akan memiliki dukungan politik di suatu daerah.
"Ini (kemenangan di pilkada) bisa jadi ambisi dalam Pilpres 2024. Jadi pikirannya sudah panjang, tidak hanya 2020 tapi 2024," kata Siti dalam sebuah diskusi, Kamis (24/9/2020).
Baca juga: Pengamat LIPI: Pilkada 2020 Terkait Ambisi Parpol pada Pilpres 2024
Siti mengatakan, kemenangan di pilkada sangat penting bagi setiap parpol. Hal tersebut menjadi prasyarat penting parpol jika ingin menguasai dukungan politik di suatu daerah.
Dengan demikian, parpol akan memiliki kekuatan politik sebagai modal dalam Pilpres 2024.
"Semua parpol ingin calonnya menang. Bagi partai, kemenangan dalam pilkada jadi prasyarat penting penguasaan daerah-daerah di bawah otoritasnya," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.