Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas Covid-19 Minta Pemda Waspadai Munculnya Klaster Pengungsian

Kompas.com - 24/09/2020, 19:15 WIB
Ihsanuddin,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta pemerintah daerah mewaspadai munculnya klaster penularan baru selama musim penghujan, salah satunya tempat pengungsian.

Sebab, apabila terjadi banjir, tempat pengungsian rawan menjadi klaster penyebaran virus corona. 

"Dengan banyaknya pengungsi, potensi cukup besar terjadi penularan di lokasi pengungsian dan bisa menimbulkan klaster baru," ucap Wiku dalam keterangan pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (25/9/2020).

Baca juga: Pandemi Belum Selesai, DKI Jakarta Belum Aman dari Covid-19...

Ia meminta masyarakat mematuhi protokol kesehatan selama di tempat pengungsian, mulai dari memakai masker, menjaga jarak, serta mencuci tangan secara rutin.

Selain itu, ia meminta pemerintah daerah memastikan adanya sirkulasi udara di lokasi pengungsian.

Dengan adanya sirkulasi udara yang baik, risiko penularan Covid-19 bisa diminimalkan. 

"Jika memang tidak memungkinkan untuk jaga jarak maka sebisa mungkin pemerintah setempat memastikan adanya sirkulasi udara yang baik, sinar matahari yang cukup, dan selalu menjaga kebersihan pengungsian," tutur Wiku.

Ia juga menekankan pentingnya menjaga kebersihan lokasi pengungsian agar masyarakat terhindar dari penyakit yang biasa timbul saat musim hujan seperti, demam berdarah dengue (DBD), lepra, tifus, diare, dan penyakit kulit. 

"Semua penyakit ini dapat menurunkan imunitas sehingga masyarakat menjadi rentan tertular oleh Covid-19," kata dia.

Baca juga: Satgas Covid-19: Jangan Tunggu 5.000 Kasus Per Hari untuk Disiplin

Adapun kasus baru positif Covid-19 di Indonesia kembali menembus rekor tertinggi, Kamis (24/9/2020). Berdasarkan data Satgas, ada penambahan 4.634 orang yang positif Covid-19.

Dengan penambahan itu, total ada 262.022 kasus Covid-19 di Indonesia. Sebanyak 191.853 telah dinyatakan sembuh. Namun, ada 10.105 pasien meninggal dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Nasional
Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com