Caranya adalah dengan mengandalkan pola operasional yang baik, penggunaan energi terbarukan dan building automation system (BAS) untuk menjalankan peralatan listrik.
Hasilnya pada 2019, Gedung Chairul Saleh memperoleh penghematan energi hingga 318.700 kWh atau 21,17 persen dari konsumsi energi tahun 2016.
Dalam upaya efisiensi energi, Gedung Chairul Saleh terus mengembangkan program penghematan energi.
Baca juga: ESDM Kejar Investasi Rp 12 T untuk Infrastruktur Mobil Listrik
Setiap bulan, pihak manajemen bangunan selalu melakukan evaluasi dan audit untuk meningkatkan target penghematan energi.
Memasuki tahun 2020, Gedung Chairul Saleh juga menerapkan International Organization for Standardization (ISO) 50001 sistem manajemen energi: 2018.
Selain itu, di masa mendatang gedung tersebut tengah direncanakan tambahan energi terbarukan, yaitu energi bayu atau angin.
Hingga akhir tahun nanti, gedung ini menargetkan pengurangan konsumsi energi hingga 25 persen dari konsumsi energi di tahun 2016.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.