JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan, perlidungan warga negara Indonesia (WNI) menjadi prioritas politik luar negeri Indonesia, khususnya di masa pandemi Covid-19.
Ia memaparkan, sejak Januari hingga September 2020, pemerintah telah memulangkan 151.386 WNI.
"Upaya perlindungan sudah mulai kami gerakan dari Januari, pada saat kita harus mengevakuasi WNI dari Wuhan," kata Retno dalam rapat kerja bersama Komisi I DPR, Selasa (22/9/2020).
"Per tanggal 21 September, pemerintah telah membantu evakuasi dan fasilitasi repatriasi terhadap 151.386 WNI," tuturnya.
Repatriasi WNI itu diiringi dengan program distribusi sembako dan alat kesehatan.
Menurut Retno, pemerintah telah menyalurkan 530.264 paket bantuan bagi para WNI tersebut.
"Pemerintah memberikan bantuan sembako dan alat kesehatan lainnya sebanyak 530.264 paket," kata dia.
Retno mengatakan, upaya repatriasi WNI itu termasuk di dalamnya pemulangan WNI Jamaah Tabligh di India.
Menurut data terkini, pemerintah memulangkan 122 WNI anggota Jamaah Tabligh ke Indonesia.
Baca juga: 122 WNI Jemaah Tabligh Dipulangkan dari India ke Indonesia
Dengan demikian, sudah ada 515 dari 752 WNI anggota Jamaah Tabligh yang dipulangkan dari India.
"Pada 16 September, pemerintah kembali merepratiasi 122 WNI Jamaah Tabligh dari India," tuturnya.
Sementara itu, 237 orang lainnya masih tertahan di India dan tersebar di beberapa negara bagian, seperti Andra Pradesh, New Delhi, dan Jharkhand.
Retno menyebutkan, pemulangan warga negara asing yang merupakan anggota Jamaah Tabligh dari India cukup sulit.
Baca juga: Malaysia Longgarkan Larangan Masuk bagi WNI
Namun, ia menegaskan pemerintah berupaya agar pemulangan mereka dapat dilakukan dengan cepat.
"Harus dikatakan bahwa proses repratiasi Jamaah Tabligh WN asing di India sangat complicated sehingg memerlukan waktu yang cukup lama untuk memulangkan mereka ke negara masing-masing, termasuk Indonesia bagi WNI," kata dia.
"Kami pernah sampaikan, upaya kita lakukan semaksimal mungkin secara bilateral maupun dengan negara ASEAN lainnya," ucap Retno Marsudi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.