Ia menuturkan, hingga kini, terdapat sekitar 2.000 perawat dan sejumlah bidan yang masih siap bekerja.
Permintaan penambahan tersebut dilakukan karena kondisi tenaga kesehatan yang ada saat ini mulai letih.
"Memang saat ini tenaga medis yang ada cukup keletihan juga," terang Jossep.
Ia menambahkan, pihaknya terus berupaya membuat tenaga kesehatan tetap bisa gembira dan semangat menghadapi situasi saat ini.
Baca juga: RSD Wisma Atlet Dikabarkan Penuh Pasien Covid-19, Begini Faktanya
Apalagi, penanganan pasien juga diprediksi masih lama karena semakin masifnya penyebaran Covid-19 di Tanah Air.
"Pekerjaan kita masih panjang, masih belum ada tanda-tanda ada turun, tapi malah naik terus," tutur Jossep.
Tak hanya permintaan tambahan tenaga kesehatan, Satgas juga tengah berupaya menambah jumlah armada ambulans untuk wilayah Jakarta untuk mengangkut pasien ke RSD Covid-19 Wisma Atlet.
Sebab, jumlah ambulans yang dimiliki Satgas tak lagi cukup untuk mengangkut pasien yang makin bertambah.
"Kita sekarang tengah berusaha untuk menambah lagi ambulans yang ada," ujar Jossep.
Baca juga: Ini Mekanisme Pendaftaran Calon Pasien Covid-19 di Tower 4 RSD Wisma Atlet
Jossep mengungkapkan, Satgas saat ini memiliki sembilan armada ambulans yang tengah dioperasikan.
Namun, jumlah itu masih kurang dengan makin meningkatnya jumlah pasien Covid-19 di wilayah Ibu Kota.
Menurut Jossep, upaya penambahan mobil ambulans sedang dilakukan melalui corporate social responsibility (CSR).
Kendati demikian, ia menekankan bahwa penambahan mobil ambulans itu tersebut bukan merupakan penyelesaian masalah.
Baca juga: Rekor Kasus Harian Covid-19, Satgas Umumkan Kewalahan, dan Harapan Perbaikan dari Pemerintah
Ia mengatakan, kunci penyelesaian masalah terkait meningkatnya jumlah pasien ada pada masyarakat itu sendiri, yakni dengan penerapan protokol kesehatan.
"(Penyelesaian) tetap ada di masyarakat dan masyarakat harus lebih peduli," kata Jossep.
Sistem kesehatan dikhawatirkan ambruk
Jossep mengkhawatirkan, sistem kesehatan di Indonesia ambruk jika masyarakat terus mengabaikan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
"Kita butuh sekali bantuan masyarakat untuk menjalankan protokol kesehatan, karena kalau kita terus seperti ini, semua sistem (kesehatan) yang ada di kita ini akan ambruk," terang Jossep.
Baca juga: Satgas: Sistem Kesehatan di Indonesia Ambruk jika Masyarakat Tak Patuhi Protokol Kesehatan
Menurut Jossep, ketika sistem kesehatan ambruk, hal itu akan menambah masalah dalam upaya menangani Covid-19 di Indonesia.