Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perwakilan IDI Menangis Saat Doakan Para Dokter yang Berjuang Lawan Covid-19

Kompas.com - 18/09/2020, 22:05 WIB
Icha Rastika

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Air mata Ketua Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Adib Khumaidi menetes saat menyampaikan testimoni mewakili dokter pada acara Tahlilan dan Qunut Akbar digelar DPP Partai Kebangkitan Bangsa di Jakarta, Jumat (18/9/2020).

"Teman-teman sejawat kami yang saat ini sakit membutuhkan doa dan kami ingin tetap bisa berjuang," ujar Adib sembari menyeka mata dan wajahnya dengan tangan.

Adib mengatakan, total korban Covid-19 dari pihak dokter saat ini mencapai 117 orang di seluruh Indonesia.

Baca juga: 2 Dokter Magang Positif Covid-19, Puskesmas Tanah Grogot Kaltim Tutup Sementara

Jumlah itu terdiri dari 62 dokter umum dan 55 dokter spesialis.

"Dengan 4 dokter spesialis, di antaranya guru besar (ilmu kedokteran) juga," kata Adib.

Ia pun mengatakan bahwa virus COVID-19 ini nyata karena betul-betul terasa dampaknya bagi rekan-rekan sejawat yang berprofesi sebagai dokter maupun tenaga kesehatan.

"Kamilah yang melihat kondisi-kondisi yang saat ini terjadi. Kami yang merasakan, melihat pasien-pasien kami, juga merasakan teman-teman sejawat kami. Yang perlu kami sampaikan saat ini ada 117 yang terdiri dari 62 dokter umum, dan sisanya dokter spesialis," kata Adib.

Menurut dia, daerah dengan jumlah korban dokter meninggal dunia terbanyak akibat Covid-19 itu di Jawa Timur (30 orang).

Kemudian, Sumatera Utara (21 orang), Jakarta (16 orang), dan sisanya menyebar di daerah-daerah lain di seluruh Indonesia.

Selain itu, ada dokter-dokter yang sedang dirawat akibat positif Covid-19. Adib mengatakan bahwa mereka masih berusaha untuk sembuh.

Karena itu, ia berterima kasih kepada DPP PKB karena telah mendoakan kesehatan dan keselamatan para dokter dan tenaga kesehatan di Indonesia.

"Mudah-mudahan Qunut Akbar pada hari ini memberikan kesembuhan kepada mereka. Dan insya Allah, kami para dokter serta jajaran tenaga kesehatan yang lainnya tetap siap berjuang untuk melawan pandemi Covid-19 ini," kata Adib.

Baca juga: IDI: Perjuangan Menghadapi Pandemi Covid-19 Masih Panjang

Secara khusus, PB IDI memohon dukungan Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Pengawas Pelaksanaan Penanganan Bencana Pandemi Covid-19 DPR RI agar dapat melakukan langkah-langkah pengawasan serta perlindungan dan keselamatan bagi para dokter.

Selain itu, kata Adib, PB IDI memohon peran serta para tokoh alim ulama dan para santri untuk menjadi agen-agen edukator kepada masyarakat tentang permasalahan mematuhi protokol kesehatan.

"Karena kami semata-mata sebagai dokter, ada keterbatasan. Maka kami mohon diajak mematuhi protokol kesehatan, mematuhi memakai masker, mematuhi untuk selalu mencuci tangan dan menjaga jarak, menghindari kerumunan-kerumunan dan selalu menyampaikan ini kepada seluruh lapisan masyarakat," kata Adib.

Ia percaya, dengan kemampuan dan kepercayaan masyarakat kepada para ulama dan para santri, Indonesia bisa segera selamat dari bencana pandemi Covid-19. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Nasional
Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Nasional
Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Nasional
FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

Nasional
Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Nasional
Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com