JAKARTA, KOMPAS.com - Ahli epidemiologi dari Universitas Indonesia (UI), Tri Yunis Miko Wahyono berpendapat, ada dua kunci bagi Indonesia dalam mengendalikan Covid-19.
Pertama, memperbanyak tes Covid-19 terutama di daerah yang jumlah tesnya masih rendah.
"Lakukan tes sebanyak-banyaknya," kata Miko kepada Kompas.com, Jumat (18/9/2020).
Kedua, pemerintah harus segera melakukan isolasi jika menemukan kasus positif Covid-19.
Baca juga: IDI: Perjuangan Menghadapi Pandemi Covid-19 Masih Panjang
Selain itu, pemerintah melakukan karantina dengan baik pada setiap suspek sampai dinyatakan negatif Covid-19.
"Pokoknya kecepatan mengisolasi dan mengkarantina suspeknya, kemudian itu kuncinya. Keberhasilannya disitu. Kalau tesnya enggak banyak, enggak akan berhasil," ujar dia.
Sebelumnya, Miko menilai, tesing Covid-19 dilakukan pemerintah belum merata.
Ini terkait semakin banyaknya daerah yang mengalami penambahan kasus harian Covid-19 di atas 100 kasus dalam waktu sehari.
Miko pun menyarankan pemerintah untuk memperbanyak testing untuk bisa mendeteksi Covid-19.
Sebab, menurut dia, testing adalah salah satu kunci dari pengendalian Covid-19 di Indonesia.
"Jadi lakukan tes yang sebanyak-banyaknya di daerah provinsi yang sedikit dan kemudian lakukan intervensi yang sesuai dengan kondisi daerah," ucap Miko.
Berdasarkan data dari Satuan Tugas Penanganan Covid-19, pada Jumat (18/9/2020) tercatat ada 10 provinsi yang mengalami penambahan kasus harian Covid-19 di atas 100 kasus dalam waktu sehari.
Adapun 10 provinsi tersebut adalah DKI Jakarta dengan 1.028 kasus, Jawa Timur 527 kasus, Jawa Barat 288 kasus.
Baca juga: Menyoal Prediksi Ledakan Pasien Covid-19 dari Karyawan Pabrik di Probolinggo
Kemudian Riau 195 kasus, Jawa Tengah 420 kasus, Kalimantan Timur 167 kasus, Aceh 160 kasus, Kepulauan Riau 286 kasus, Papua Barat 122 kasus, dan Bali 199 kasus.
Secara keseluruhan, pada Jumat ini, terdapat 3.891 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.
Hal itu menyebabkan total kasus Covid-19 di Indonesia kini mencapai 236.519 orang, terhitung sejak diumumkannya pasien pertama pada 2 Maret 2020.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.