Sebelumnya, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo meminta masyarakat Indonesia menahan euforia tentang adanya vaksin Covid-19.
Euforia yang berlebihan, menurut Doni, membuat masyarakat menjadi lengah dalam mematuhi protokol kesehatan.
"Ada euforia dari masyarakat bahwa kalau vaksin ini sudah ada, berarti mereka aman. Saya katakan, tidak akan pernah aman," ujar Doni dalam diskusi virtual bertajuk Arah Kebijakan Penanganan Pandemi Covid-19, Rabu (16/9/2020).
"Kita jangan sampai menganggap adanya vaksin atau obat, Covid-19, berakhir. Belum akan berakhir. Kapan? Tidak tahu. Wallahualam Bishawab, hanya Allah yang mengetahuinya," kata Doni.
Baca juga: Satgas Covid-19 Minta Masyarakat Tak Euforia karena Vaksin Covid-19
Pemerintah terus berupaya menemukan vaksin bagi penyakit Covid-19.
Tidak hanya melakukan pengembangan mandiri di dalam negeri, Indonesia juga terus menjalin komunikasi dengan negara-negara pengembang vaksin agar bisa mendapatkannya.
"Sebagaimana yang sudah sering disampaikan, sedang diproses terus dan kita harapkan dalam waktu yang tidak lama, sejumlah vaksin dari beberapa negara terutama dari China bisa tiba di Tanah Air," ujar Doni.
Doni pun menegaskan, masyarakat tetap harus mematuhi protokol kesehatan sebagai solusi terhadap penularan Covid-19.
"Solusinya cuma satu, patuh kepada protokol kesehatan. Apa itu? Disiplin, disiplin, disiplin untuk menaati 3M, memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan," ujar Doni.
Pengembangan vaksin di Indonesia
Saat ini Indonesia melalui PT Bio Farma bersama perusahaan farmasi China, Sinovac tengah mengembangkan vaksin Covid-19.
Melansir Kompas.com, 12 Agustus 2020, penyuntikan calon vaksin Covid-19 buatan Sinovac di Indonesia dilakukan secara bergelombang.
Penyuntikan calon vaksin gelombang pertama selesai pada minggu kedua bulan Agustus. Targetnya adalah 120 orang relawan.
Baca juga: Luhut Janji Vaksin Covid-19 di Indonesia Tersedia Desember 2020
Kemudian, proses penyuntikan berikutnya digelar pada minggu ketiga dan keempat bulan Agustus, masing-masing terhadap 144 orang relawan.
Gelombang penyuntikan vaksin terhadap relawan dan pemantauan akan terus dilakukan hingga minggu ketiga bulan Desember dengan total 1.620 orang relawan.
Apabila uji klinis fase III ini berjalan lancar, hasilnya akan segera diregistrasikan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Lalu setelah lolos di BPOM, vaksin akan diproduksi massal oleh PT Bio Farma pada Januari 2021. Bio Farma ditargetkan bisa memproduksi 250 juta dosis vaksin Covid-19 per tahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.