"Sudah merasa melakukan protokol kesehatan dengan benar, tapi lupa saat makan membuka masker sambil ngobrol," ucap Tugas.
Tugas menuturkan, celah penularan juga bisa terjadi melalui masker. Ia menjelaskan, penularan melalui masker bisa terjadi apabila tersentuh oleh tangan yang belum dicuci.
Baca juga: Perang Semesta Lawan Covid-19, Masyarakat Disebut sebagai Komponen Terpenting
"Kemudian memegang muka dan ini salah satu celah kenapa kita masih bisa tertular," kata dia.
Oleh karena itu, kata Tugas, masyarakat harus disiplin menerapkan protokol kesehatan secara bersama-sama.
Ia berharap, strategi ini bisa diikuti oleh semua komponen bangsa.
"Saat ini kita harus melakukan strategi perang yang menggunakan perang semesta, yaitu terlibatnya seluruh komponen bangsa ini untuk memerangi Covid-19," ungkap Tugas.
Punya peran penting
Perubahan perilaku masyarakat dalam menekan penyebaran Covid-19 merupakan unsur terpenting dalam perang semesta.
"Masyarakat sebagai komponen di dalam perang semesta ini perannya amat sangat penting dalam menghadapi Covid-19," kata Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Sonny Harry B Harmadi.
Sonny menuturkan, perubahan perilaku dapat ditunjukkan dengan menjalankan protokol kesehatan.
Baca juga: Satgas Minta Kepala Daerah di 4 Kota Ini Kerja Keras Tekan Angka Kematian
Sementara, tenaga kesehatan tidak bisa ditempatkan di garda terdepan karena memiliki peran yang krusial dalam memberikan pelayanan kesehatan.
"Kalau kita menempatkan dokter sebagai garda terdepan, kita punya dokter terbatas, nanti siapa yang akan memberikan pelayanan," ucap Sonny.
Sonny menambahkan, perang semesta memiliki ciri khas pengerahan seluruh sumber daya. Sebab, upaya penanganan penyebaran Covid-19 diprediksi akan berlangsung lama.
"Karena ini akan menjadi perang yang cukup lama, kita tidak tahu kapan berakhir, sehingga komponen utama, kompenen cadangan, komponen pendukung, semua dikerahkan," jelas Sonny.
Adopsi teori Sun Tzu