Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hentikan Klaster Keluarga di Banten, Pasien Covid-19 Tidak Boleh Isolasi Mandiri di Rumah

Kompas.com - 17/09/2020, 16:53 WIB
Rasyid Ridho,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Banten memutuskan untuk tidak ada lagi pasien Covid-18 yang akan di isolasi mandiri di rumah.

Keputusan tersebut dilakukan untuk mencegah bertambahnya klaster keluarga di Banten yang sudah mencapai 1.700 orang.

"Diharapkan tidak ada lagi orang tanpa gejala positif (Covid-19) sampai yang ringan itu diisolasi di rumahnya. Tapi, di tempatkan di rumah singgah karantina," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dr Ati Pramudji Hastuti kepada wartawan. Kamis (17/9/2020).

Baca juga: Sampai 1.700 Kasus, Klaster Keluarga di Banten Dominasi Jumlah Positif Covid-19

Menurut Ati, meningkatnya jumlah kasus di Banten selama sebulan terakhir disumbangkan dari klaster keluarga.

Klaster keluarga muncul akibat tidak disiplinnya pasien Covid-19 mengikuti tata cara isolasi mandiri. Sehingga, yang awalnya hanya satu orang terpapar bisa menularkan ke keluarga lainnya.

Untuk itu, bagi pasien dengan tanpa gejala hingga ringan akan dikirim ke rumah singgah karantina yang ada di setiap kabupaten dan kota di Banten

"Jadi, suka tidak suka, enak tidak enak (harus di rumah singgah). Itu untuk memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19," ujar Ati.

Baca juga: Klaster Keluarga Meningkat di Cilegon, Pemkot Siapkan Rumah Singgah sebagai Tempat Isolasi

Disebutkan Ati, di Provinsi Banten sudah ada 7 rumah singgah. Kota Tangerang memiliki empat rumah singgah, Kota Tangsel ada satu, Kabupaten Tangerang ada dua tempat karantina.

Ati berharap, Kabupatan dan Kota lainnya juga menyiapkan rumah singgah untuk pasien Covid-19 dengan katagori tanpa gejala hingga ringan.

"Jika kurang akan menambah lagi. Begitu juga rumah sakit jika terjadi pembeludakan kasus RSUD Bantn akan dijadikan kembali pusat rujukan Covid-19," tandas Ati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com