Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko PMK: Kesehatan sebagai Prioritas, Bukan Berarti Ekonomi Boleh Diabaikan

Kompas.com - 17/09/2020, 16:02 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, dalam situasi pandemi Covid-19 saat ini pemerintah tidak bisa hanya berkutat mengurusi masalah kesehatan.

Namun, permasalahan ekonomi juga harus diperhatikan dengan saksama tetapi tetap mengedepankan kesehatan sebagai prioritasnya.

"Sekarang kita tidak bisa lagi hanya berkutat mengurusi kesehatan terutama perang lawan Covid-19 tapi ekonomi juga harus diperhatikan. Seperti arahan Presiden, kita tetap menjadikan kesehatan sebagai prioritas tapi bukan berarti ekonomi juga boleh diabaikan," ujar Muhadjir dalam sebuah talkshow di Instagram, Kamis (17/9/2020).

"Karena apa arti hidup tanpa ekonomi. Sebetulnya kalau ada yang bilang yang penting sehat dulu baru ekonomi menurut saya justru ekonomi itu bikin sehat. Jangan dibalik-balik," kata dia.

Baca juga: Sekjen MUI Minta Pemerintah Serius Sosialisasikan Protokol Kesehatan

Selain itu, menurut Muhadjir, seperti yang diucapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pula, dalam menghadapi pemulihan ekonomi ini harus pandai memilih kapan menginjak rem dan bermain gas.

Apabila diibaratkan kendaraan, kata dia, jika hendak menginjak rem, maka para penumpangnya harus diberitahu terlebih dahulu. Begitu pun ketika akan menginjak gas.

Jika tidak, maka akan sangat membahayakan kepentingan nasional Tanah Air.

"Yang penting kalau rem jangan mendadak, kasih tahu dulu penumpang-penumpang kita," ujar Muhadjir.

"Karena kalau remnya mendadak, bisa oleng kendaraan kita tapi kalau gas juga jangan tiba-tiba tancap gas. Kalau hilang kendali sangat bahaya untuk kepentingan nasional kita," kata dia.

Baca juga: Satgas Covid-19: Tak Ada Jalan Lain bagi DKI Selain Tarik Rem Darurat

Ia mengatakan, langkah pemerintah dengan membentuk program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) adalah agar ekonomi yang sedang hibernasi karena fokus kepada kesehatan tidak mati.

Jika ekonomi yang sedang hibernasi itu mati, kata dia, maka akan lebih sulit dijalankan.

"Selama kita masih fokus di kesehatan dan jaring pengaman sosial, maka sektor ekonomi harus dihibernasi. Jadi ekonomi seperti pohon yang hadapi musim dingin, rontokan daun dan ranting yang tak perlu, yang penting batang dan akar jangan sampai ikut mati sehingga kalau msuim Covid-19 habis, kita bisa mudah bangkit," kata dia.

"Tapi kalau hibernasi semakin dalam, kalau akarnya ikut mati maka untuk memulainya akan semakin sulit karena harus ada tanaman baru sehingga Menko Perekonomian membentuk PEN," ucap Muhadjir Effendy.

Baca juga: Kasus Covid-19 Nyaris 4.000 Per Hari, IDI Minta Ini ke Pemerintah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com