Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penambahan Kasus Covid-19 Kembali Rekor, Cegah Penularan pada Kelompok Rentan

Kompas.com - 17/09/2020, 06:42 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus baru positif Covid-19 semakin bertambah di Indonesia, sejak diumumkan pertama kali oleh Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.

Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Rabu (16/9/2020) pukul 12.00, terjadi penambahan 3.963 kasus baru positif virus corona.

Adapun konfirmasi kasus positif ini dilakukan dengan dua metode, yaitu tes polymerase chain reaction (PCR) yang dilakukan secara real time dan metode tes cepat molekuler.

Dengan demikian, total jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai 228.993 kasus.

Baca juga: UPDATE: Bertambah 3.963, Kasus Covid-19 di Indonesia Kini 228.993

Angka penambahan kasus harian tersebut merupakan tertinggi. Berdasarkan catatan Kompas.com, rekor kasus harian sebelumnya mencapai 3.861 orang pada Kamis (10/9/2020).

Kemudian, terjadi pada Kamis (3/9/2020) dengan 3.622 orang pasien Covid-19 baru.

Jumlah kasus baru positif Covid-19 sebanyak 3.963 orang tersebut tersebar di 34 provinsi. Penambahan kasus positif Covid-19 terbanyak terjadi di DKI Jakarta dengan 1.294 kasus baru.

Menyusul setelah itu, Jawa Timur dengan 372 kasus baru dan Jawa Tengah dengan 340 kasus baru, Jawa Barat sebanyak 293 kasus dan Kalimantan Timur sebanyak 217 kasus.

 

Dalam data yang sama, angka pasien yang dinyatakan sembuh dari Covid-19 setelah dua kali pemeriksaan terus bertambah.

Hingga Rabu (16/9/2020), ada penambahan sebanyak 3.036 orang, sehingga total pasien sembuh dari Covid-19 menjadi 164.101 orang.

Baca juga: Bertambah 3.963, Kasus Harian Covid-19 Kembali Catatkan Rekor

Namun, penambahan pasien yang meninggal dunia akibat terinfeksi Covid-19 masih terus bertambah. Ada 135 pasien Covid-19 yang meninggal dunia dalam waktu 24 jam.

Dengan demikian, total pasien yang meninggal dunia menjadi 9.100 orang.

Pemeriksaan spesimen dan suspek

Dalam periode 15-16 September 2020, total spesimen yang diperiksa pemerintah sebanyak 2.755.120 spesimen dari 1.622.769 orang terkait Covid-19.

Total jumlah spesimen tersebut termasuk dengan penambahan tes per hari sebanyak 39.774 spesimen dari 30.713 orang. Satu orang bisa diperiksa spesimennya lebih dari satu kali.

Sementara, saat ini ada 100.236 orang yang berstatus suspek Covid-19.

Lebih lanjut, ada 493 kabupaten/kota yang terdampak Covid-19 dari 34 provinsi.

Cegah penularan terhadap kelompok rentan

Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan, virus corona mematikan bagi orang yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid.

Penyakit pernyata itu adalah hipertensi, diabetes mellitus, jantung, paru-paru, gangguan napas, ginjal, asma, dan kanker.

“Saya mengibaratkan Covid-19 ini seperti layaknya malaikat pencabut nyawa bagi kelompok rentan yaitu kelompok lansia dan pemilik komorbid, mereka yang punya penyakit bawaan tertentu,” kata Doni dalam diskusi virtual bertajuk Arah Kebijakan Penanganan Pandemi Covid-19, Rabu (16/9/2020).

Baca juga: Ketua Satgas: Covid-19 ibarat Pencabut Nyawa bagi Kelompok Rentan

Doni mengatakan, berdasarkan data yang dihimpun Satgas Penanganan Covid-19, penyakit bawaan yang paling banyak diindap di Indonesia adalah diabetes.

Selain itu, menurut Doni, banyak pasien yang terpapar Covid-19 yang mereka bisa pulih rata-rata kelompok usia di bawah 40 tahun dan tidak memiliki penyakit penyerta.

Berdasarkan hal tersebut, Doni mengatakan, ada dua yaitu kelompok yang bisa selamat dan kelompok yang berisiko tinggi.

Oleh karenanya, masyarakat harus saling bekerja sama untuk menyelamatkan kelompok yang memiliki risiko tinggi terjangkit Covid-19.

“Nah sekarang bagaimana kita harus melakukan berbagai langkah untuk menyelamatkan masyarakat yang punya risiko tinggi, oleh karenanya strategi kami pertama adalah melindungi kelompok rentan,” ujar Doni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com