Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas Covid-19 Minta Masyarakat Tak Euforia karena Vaksin Covid-19

Kompas.com - 16/09/2020, 19:30 WIB
Irfan Kamil,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo meminta masyarakat Indonesia menahan euforia tentang adanya vaksin Covid-19.

Euforia yang berlebihan, menurut Doni, membuat masyarakat menjadi lengah dalam mematuhi protokol kesehatan.

"Ada euforia dari masyarakat bahwa kalau vaksin ini sudah ada, berarti mereka aman. Saya katakan, tidak akan pernah aman," ujar Doni dalam diskusi virtual bertajuk 'Arah Kebijakan Penanganan Pandemi Covid-19', Rabu (16/9/2020).

Doni menegaskan, tidak ada satu pun pihak yang mampu mengetahui kapan pandemi Covid-19 berakhir.

Baca juga: Soal Vaksin Covid-19, Menlu: Semua Ikhtiar Akan Kita Jalankan

"Kita jangan sampai menganggap adanya vaksin atau obat, Covid-19, berakhir. Belum akan berakhir. Kapan? Tidak tahu. Wallahualam Bishawab, hanya Allah yang mengetahuinya," kata Doni.

Pemerintah sendiri terus berupaya menemukan vaksin bagi penyakit Covid-19.

Tidak hanya melakukan pengembangan mandiri di dalam negeri, Indonesia juga terus menjalin komunikasi dengan negara-negara pengembang vaksin agar bisa mendapatkannya.

"Sebagaimana yang sudah sering disampaikan, sedang diproses terus dan kita harapkan dalam waktu yang tidak lama, sejumlah vaksin dari beberapa negara terutama dari China bisa tiba di Tanah Air," ujar Doni.

Doni pun menegaskan, masyarakat tetap harus mematuhi protokol kesehatan sebagai solusi terhadap penularan Covid-19.

Baca juga: Menlu: Vaksin Covid-19 dari Luar Negeri Diperkirakan Tersedia 2021

"Solusinya cuma satu, patuh kepada protokol kesehatan. Apa itu? Disiplin, disiplin, disiplin untuk menaati 3M, memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan," ujar Doni.

Sebelumnya diberitakan, Ketua MPR Bambang Soesatyo mengingatkan pemerintah agar segera menyusun skema vaksinasi Covid-19 untuk masyarakat Indonesia.

Hal itu disampaikan Bambang usai mengunjungi kantor PT Bio Farma, di Bandung, Selasa (15/9/2020).

"Pemerintah harus segera menyiapkan skema vaksinasi massal penangkal virus Covid-19. Mengingat penyebaran virus Covid-19 yang semakin meluas, sementara proses pengadaan vaksinnya masih sangat terbatas," kata dia lewat keterangan tertulis, Rabu (16/9/2020).

Bambang mengatakan, ada sekitar 260 juta penduduk Indonesia yang perlu divaksin.

Baca juga: Luhut Janji Vaksin Covid-19 di Indonesia Tersedia Desember 2020

Sementara, kesediaan vaksin yang siap pakai dari Sinovac maupun G-42, jumlahnya sangat terbatas.

Untuk itu, ia mengatakan, diperlukan kebijakan dari pemerintah untuk mengutamakan pihak yang berhak mendapatkan vaksin di periode awal.

"Sesuai saran WHO, peruntukan awal vaksin harus diutamakan kepada tenaga medis dan kesehatan, kita tentu sangat setuju," ujar Bambang.

"Selanjutnya kepada kalangan yang rentan terpapar Covid-19. Siapa saja kalangan yang rentan inilah yang perlu di-break down lebih jauh. Jangan sampai menimbulkan kecemburuan sosial," tutur DIA.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ramai-ramai Ajukan Diri jadi Amicus Curiae Sengketa Pilpres ke MK, dari Megawati sampai Mahasiswa

Ramai-ramai Ajukan Diri jadi Amicus Curiae Sengketa Pilpres ke MK, dari Megawati sampai Mahasiswa

Nasional
Muhaimin Mengaku Belum Bertemu Dasco dan Prabowo Soal Posisi PKB ke Depan

Muhaimin Mengaku Belum Bertemu Dasco dan Prabowo Soal Posisi PKB ke Depan

Nasional
Kesimpulan yang Diserahkan Kubu Anies, Prabowo dan Ganjar dalam Sidang Sengketa Pilpres 2024 di MK

Kesimpulan yang Diserahkan Kubu Anies, Prabowo dan Ganjar dalam Sidang Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
'Amicus Curiae' Megawati

"Amicus Curiae" Megawati

Nasional
Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’  ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’ ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Nasional
Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Nasional
Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Nasional
Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Nasional
Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Nasional
AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

Nasional
MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com