Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres: RI Miliki Tanggung Jawab Jelaskan Ajaran Islam kepada Dunia

Kompas.com - 16/09/2020, 10:43 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengatakan, sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki tanggung jawab untuk menjelaskan ajaran Islam sesungguhnya.

Hal tersebut dikarenakan adanya persepsi dunia tentang Islam yang tidak baik.

Termasuk, kata Ma'ruf, hasil survei Pew Research tahun 2017 yang menunjukkan pandangan negara barat yang negatif terhadap Islam.

Baca juga: Pesantren dan Lembaga Pendidikan Islam Dapat Bantuan Operasional, Ini Ketentuan dan Prosedurnya

"Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, kita memiliki tanggung jawab bersama-sama menyerukan dan menjelaskan ajaran Islam sesungguhnya, yaitu Islam adalah rahmatan lill aalamin, yaitu Islam yang wasatiyah dan tentu Islam yang Ahlusunnah Wal Jamaah," ujar Ma'ruf saat memberi sambutan dalam acara webinar Pengurus Syuriah Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU), Selasa (15/9/2020) malam.

Menurut Ma'ruf, salah satu yang bisa menjelaskan soal Islam adalah santri.

Mereka, kata dia, harus mampu menjelaskan dan menjadi pembeda, menanamkan pemikiran moderat (tawasuth) dan melawan pemikiran ekstrem, mampu menjelaskan karakter-karakter Islam yang selalu berimbang (tawazun) serta toleran (tasamuh).

"Hal ini tak terbatas pada isu-isu ibadah saja, tapi juga mencakup isu-isu di luar ibadah murni atau aspek kemasyarakatan, termasuk menjawab dan merespons sejumlah pertanyaan tentang pandangan dan kontribusi Islam terhadap berbagai isu," kata dia.

Antara lain isu demokrasi, peran perempuan, ekonomi, kesehatan, pendidikan, teknologi serta inovasi, dan masih banyak lagi.

Oleh karena itu, kata dia, dalam konteks tersebut seharusnya bisa dijelaskan bagaimana keberhasilan Indonesia sebagai bangsa muslim terbesar yang cukup sukses.

Sebab di Indonesia Islam dapat berjalan beriringan dengan demokrasi serta kemajuan pembangunan.

"Penjelasan yang tepat tentang Islam secara perlahan akan mampu mengurangi kesalahpahaman terhadap Islam, termasuk menjelaskan peranan madrasah di Indonesia yang berbeda dengan madrasah di beberapa negara muslim lain," kata dia.

"Kita harus membuka mata dunia mengenai model pendidikan pesantren yang selama ini dijalankan, dimana kita tidak hanya mengajarkan ilmu-ilmu peribadatan, tapi juga sains dan teknologi," kata dia.

Baca juga: Wapres Harap NU Lakukan Perubahan Berskala Internasional

Bahkan, kata Wapres, di pesantren pula telah diajarkan nilai-nilai toleransi dan kemanusiaan yang melewati nilai-nilai keumatan.

Menurut dia, dengan cara tersebut, dapat memperlihatkan secara langsung model pendidikan Islam yang mengedepankan nilai kepada dunia.

"Sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia kita memiliki tanggung jawab untuk bersama menyerukan dan menjelaskan ajaran Islam yang sesungguhnya," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com