JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto mengungkapkan, partainya absen di 8 daerah pada Pemilihan Kepala Daerah (pilkada) 2020.
Kedelapan daerah itu yakni, Kota Cilegon, Kota Poso, Kota Sungai Penuh, Kabupaten Maros, Kabupaten Pegunungan Bintang, Kabupaten Yahukimo, Kabupaten Agam, dan Kota Bukittinggi.
Baca juga: PDI-P Ingin Pilkada 2020 Tetap Digelar pada 9 Desember
"Tepatnya itu kami hanya absen di delapan daerah," ujar Hasto dalam acara pembukaan Sekolah Partai PDI-P Tahap III, Minggu (13/9/2020).
Alasan PDI-P absen di tiap daerah berbeda-beda. Hasto mencontohkan, di Kota Cilegon, PDI-P hanya memiliki empat kursi sehingga tidak bisa mengusung calon sendiri.
Kemudian di Kota Poso, PDI-P hanya memiliki tiga kursi sehingga tidak ada calon yang diusung di daerah tersebut.
"Jadi Kota Cilegon ya karena realitas politik seperti itu, PDI-P menerima yang penting proses konsolidasi terus berjalan," kata dia.
Meskipun demikian, Hasto memastikan partainya memberikan dukungan kepada calon yang memiliki karakter ideologi Pancasila, walaupun secara formal tidak didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Baca juga: Megawati: Saya Sedih Kalau Lihat Kader PDI-P Diambil KPK...
"Namun partai bekerja keras supaya ke depan kami punya kursi. Pilkada ini bukan untuk menciptakan persoalan-persoalan konflik sosial, karena PDI-P menang ya lima tahun digunakan kemenangan itu sebaik-baiknya, kalah juga lima tahun. Kalau kalah kita perbaiki dengan konsolidasi, jadi itu hal biasa," ucap dia.
Pilkada 2020 akan digelar di 270 wilayah, meliputi 9 provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota.
Semula, hari pemungutan suara Pilkada akan digelar pada 23 September. Namun, akibat wabah Covid-19, hari pencoblosan diundur hingga 9 Desember 2020.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.