Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati: Rakyat Harus Kamu Beri Makan...

Kompas.com - 13/09/2020, 19:24 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri berpesan kepada para calon kepala daerah dari partainya untuk mempersiapkan sejumlah program peningkatan kesejahteraan bagi rakyat apabila terpilih nantinya.

Apalagi, saat ini Indonesia masih dilanda wabah virus corona (Covid-19) yang sangat berimbas bagi perekonomian masyarakat.

Berkaca dari nasehat proklamator Bung Karno, hal yang paling penting bagi rakyat adalah sandang, pangan dan papan.

"Saat wabah Covid-19 ini, saya berpikir (nasehat) Bapak saya, Bung Karno. Ketika mulai belajar politik, saya tanya beliau, apa yang paling penting bagi rakyat dari sandang papan, pangan? Beliau bilang, coba kamu pikir apa yang tiap hari harus kamu lakukan? Saya jawab, makan," ujar Megawati dalam sambutannya di acara pembukaan Sekolah Partai PDI-P secara virtual, Minggu (13/9/2020).

Baca juga: Jokowi: Pemerintah Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Petani dan Nelayan

"Apa artinya? Rakyat kamu beri makan, apalagi ditambah kalau bisa sandang, pakaian, kepintaran, sekolah, pendidikan, supaya sehat, tidak stunting, tidak kurang gizi, kesehatan, vaksinasi," lanjut dia.

Megawati sudah menginstruksikan agar kader yang terpilih jadi kepala daerah secara khusus mempersiapkan program ketahanan pangan.

Wabah yang saat ini terjadi memunculkan perkiraan bahwa pangan akan menjadi barang langka di masa mendatang.

"Urusan makan itu, kalau nanti beras berkurang, saya bikin sebuah perencanaan pendamping beras. Jadi bukan pengganti loh. Ada 10 yang sudah saya berikan, sukun, jagung, umbi-umbian, porang, sorgum, ketela, sagu, talas, hanjeli, dan jali-jali," kata dia.

Megawati juga meminta tanah-tanah kosong ditanami berbagai macam komoditas sebagai antisipasi apabila pemerintah tidak bisa mengimpor beras lagi akibat pandemi ini.

Menurut Megawati, para calon kepala daerah dapat berdiskusi dan bertanya tentang program kesejahteraan seperti apa yang dapat dilakukan apabila terpilih nantinya.

Mereka diharapkan tidak kurang pergaulan dan kurang pengetahuan dalam menjalankan program tersebut.

Ia mencontohkan pro kontra yang timbul di masyarakat dalam hal vaksinasi bagi anak- anak.

Baca juga: Pesan Megawati ke Calon Kepala Daerah: Kalau Menang, Jangan Angkuh...

"Belajar. Tanya, kalau meragukan. Bukannya menyuruh rakyat tidak boleh mendapatkan vaksinasi, karena itu untuk mencegah. Seperti sekarang, orang kebingungan karena tidak ada obat, sedang mencari vaksinasinya," kata Megawati.

"Jangan berpikiran kuper, kurang pengetahuan. Kalau tadi saya lihat jumlahnya sebegitu. Lalu untuk apa pengetahuan yang kalian cari kalau tidak diberikan menjadi kemaslahatan rakyat banyak?" lanjut dia.

Selain itu, Megawati juga meminta para calon kepala daerah untuk membuat program khusus bagi perlindungan anak sejak usia dini dan pemberdayaan perempuan.

"Urusin itu bayi-bayi, anak-anak, kasih makan yang bergizi. Tolong saya. Nanti yang paling utama, kalau ibu-ibu (calon kepala daerah) jadi, bikin program. Daging sehatlah. Bayi itu perlu susu. Jadi maksud saya, please, please, ini bagi kepentingan rakyat banyak. Kasihan mereka," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Nasional
Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Nasional
PSI Akan Usung Kader Jadi Cawagub Jakarta dan Wali Kota Solo

PSI Akan Usung Kader Jadi Cawagub Jakarta dan Wali Kota Solo

Nasional
Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Nasional
Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Nasional
Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Nasional
Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Nasional
KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

Nasional
Pengamat Heran 'Amicus Curiae' Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Pengamat Heran "Amicus Curiae" Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Nasional
Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Nasional
Marak 'Amicus Curiae', Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Marak "Amicus Curiae", Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Nasional
Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Nasional
Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Nasional
Pakar: 'Amicus Curiae' untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Pakar: "Amicus Curiae" untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com