Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE 13 September: Satu Kasus Perdana WNI Positif Covid-19 di Mozambik

Kompas.com - 13/09/2020, 11:01 WIB
Devina Halim,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang warga negara Indonesia (WNI) terkonfirmasi positif Covid-19 di Mozambik. Ini menjadi kasus perdana WNI terpapar Covid-19 di negara tersebut.

Selain itu, terdapat dua kasus baru WNI yang dinyatakan positif Covid-19 di luar negeri selama 12-13 September 2020.

"Tambahan WNI terkonfirmasi Covid-19 di Maladewa (1 WNI), Mozambik (1 WNI), dan Rusia (1 WNI)," tulis Kementerian Luar Negeri dalam akun Twitter resminya, Minggu (13/9/2020).

Baca juga: Menlu Retno Kembali Minta India Pulangkan WNI Jamaah Tabligh

Dengan begitu, total terdapat 1.402 WNI yang terjangkit Covid-19 di negara lain.

Dari jumlah tersebut, sebesar 69,9 persen atay 980 orang di antaranya telah dinyatakan sembuh.

Jumlah pasien sembuh bertambah sebanyak enam orang di Maladewa dibanding data pada Sabtu (12/9/2020) kemarin.

Sementara itu, 119 orang meninggal dan 303 WNI lainnya masih dalam perawatan. Jumlah pasien meninggal tidak mengalami perubahan dibanding data 24 jam sebelumnya.

Berikut rincian 1.402 WNI yang terkonfirmasi positif Covid-19 di luar negeri hingga 13 September 2020:

1. Aljazair: 3 WNI (stabil)

2. Amerika Serikat: 84 WNI (65 sembuh, 2 stabil, 17 meninggal)

3. Arab Saudi: 211 WNI (55 sembuh, 84 stabil, dan 72 meninggal)

4. Australia: 3 WNI (stabil)

5. Bahrain: 1 WNI (sembuh)

6. Bangladesh: 1 WNI (stabil)

7. Belanda: 8 WNI (3 sembuh, 1 stabil, 4 meninggal)

8. Belgia: 5 WNI (4 sembuh, 1 stabil)

9. Brunei Darussalam: 6 WNI (5 sembuh, 1 stabil)

10. Chile: 1 WNI (stabil)

11. Ekuador: 1 WNI (sembuh)

12. Ethiopia: 5 WNI (4 sembuh, 1 stabil)

13. Filipina: 29 WNI (sembuh)

14. Finlandia: 1 WNI (sembuh)

15. Ghana: 1 WNI (meninggal)

16. Hong Kong (RRT): 14 WNI (10 sembuh, 4 stabil)

17. India: 75 WNI (sembuh)

18. Inggris: 20 WNI (17 sembuh, 3 meninggal)

19. Irlandia: 1 WNI (sembuh)

20. Italia: 3 WNI (sembuh)

21. Jepang: 2 WNI (sembuh)

22. Jerman: 12 WNI (7 sembuh, 4 stabil, 1 meninggal)

23. Kamboja: 4 WNI (2 sembuh, 2 stabil)

24. Kazakhstan: 2 WNI (1 sembuh, 1 stabil)

25. Korea Selatan: 25 WNI (13 sembuh, 12 stabil)

26. Uzbekistan: 14 WNI (13 sembuh, 1 stabil)

27. Suriname: 2 WNI (sembuh)

28. Timor-Leste: 2 WNI (1 sembuh, 1 stabil)

29. Kuwait: 117 WNI (109 sembuh, 5 stabil, 3 meninggal)

30. Kanada: 6 WNI (3 sembuh, 3 stabil)

31. Lebanon: 1 WNI (stabil)

32. Madagaskar: 1 WNI (stabil)

33. Maladewa: 9 WNI (7 sembuh, 1 stabil, 1 meninggal)

34. Makedonia Utara: 1 WNI (sembuh)

35. Makau (RRT): 3 WNI (sembuh)

36. Malaysia: 168 WNI (52 sembuh, 114 stabil, 2 meninggal)

37. Meksiko: 2 WNI (1 sembuh, 1 stabil)

38. Mesir: 11 WNI (9 sembuh, 2 stabil)

39. Mozambik: 1 WNI (stabil)

40. Nigeria: 2 WNI (sembuh)

41. Oman: 4 WNI (2 sembuh, 2 stabil)

42. Pakistan: 33 WNI (sembuh)

43. Prancis: 4 WNI (3 sembuh, 1 stabil)

44. Uni Emirat Arab: 61 WNI (55 sembuh, 1 stabil, 5 meninggal)

45. Qatar: 131 WNI (117 sembuh, 13 stabil, 1 meninggal)

46. Rusia: 20 WNI (19 sembuh, 1 stabil)

47. Singapura: 57 WNI (47 sembuh, 8 stabil, 2 meninggal)

48. Spanyol: 13 WNI (sembuh)

49. Sudan: 18 WNI (6 sembuh, 12 stabil)

50. Swedia: 1 WNI (stabil)

51. Taiwan: 4 WNI (3 sembuh, 1 stabil)

52. Thailand: 1 WNI (sembuh)

53. Turki: 3 WNI (1 sembuh, 1 stabil, 1 meninggal)

54. Vatikan: 8 WNI (sembuh)

55. Vietnam: 1 WNI (stabil)

56. Kapal Pesiar: 185 WNI (170 sembuh, 9 stabil, 6 meninggal)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa 'Abuse of Power'

PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa "Abuse of Power"

Nasional
PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

Nasional
Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Nasional
Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Nasional
Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

Nasional
Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Beliau Tokoh Nasional, Jangan Kembali Jadi Tokoh Daerah

Tak Dukung Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Beliau Tokoh Nasional, Jangan Kembali Jadi Tokoh Daerah

Nasional
Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

Nasional
Menpan-RB Minta Pemprov Kalbar Optimalkan Potensi Daerah untuk Wujudkan Birokrasi Berdampak

Menpan-RB Minta Pemprov Kalbar Optimalkan Potensi Daerah untuk Wujudkan Birokrasi Berdampak

Nasional
Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

Nasional
Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

Nasional
Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

Nasional
Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Nasional
Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com