Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tekan Angka Perceraian, Kemenag Jalin Sinergitas Penguatan Ketahanan Keluarga

Kompas.com - 13/09/2020, 10:29 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Agama (Kemenag) berupaya menekan tingginya angka perceraian melalui sinergitas dengan Badan Penasihatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4).

Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag, Kamaruddin Amin menuturkan, pihaknya berupaya bersinergi dengan pihak lain dalam melaksanakan program penguatan ketahanan keluarga.

"Kemenag, khususnya Direktorat Bina KUA dan Keluarga Sakinah harus sinergis dengan mitra strategis kita seperti BP4," ujar Amin dalam keterangan tertulis, Sabtu (12/9/2020).

Baca juga: Ini Aturan Pernikahan dan Ibadah di Masa PSBB Kota Serang

Amin menilai, sinergitas tersebut penting dilakukan. Sebab, setiap tahunnya, angka perceraian di Indonesia terus meningkat.

Berdasarkan data Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung, angka perceraian di Indonesia, khususnya yang beragama Islam, pada tahun 2019 mencapai 480.618 kasus.

Angka tersebut mengalami peningkatan setiap tahun sejak tahun 2015 (394.246 kasus), 2016 (401.717 kasus), 2017 (415.510 kasus), dan 2018 (444.358 kasus).

Tahun 2020, hingga Agustus jumlahnya sudah mencapai 306.688 kasus.

"Itu artinya jumlah perceraian di Indonesia rata-rata mencapai seperempat dari dua juta jumlah peristiwa nikah dalm setahun," kata Amin.

Amin menambahkan, program penguatan ketahanan keluarga dapat dilakukan dengan kegiatan bimbingan perkawinan yang bersinergi dengan mitra strategis.

Menurut mantan Dirjen Pendidikan Islam Kemenag ini, keluarga adalah sebuah entitas yang fundamental dalam mempertahankan ketahanan sebuah bangsa.

Karenanya, lanjut dia, perlu ada intervensi negara secara berkelanjutan untuk menjaga keluarga.

Sementara itu, Ketua Umum BP4 Pusat, Nasaruddin Umar menyatakan, pihaknya akan memberikan pembinaan dan bimbingan perkawinan dalam rangka mencegah terjadinya perceraian.

Baca juga: Usai Pernikahan, Pasangan Pengantin Ini Positif Covid-19, Suami dari Jakarta

Hal yang sama juga diungkapkan Direktur Bina KUA dan Keluarga Sakinah, Ditjen Bimas Islam Kemenag, Muharam Marzuki.

Muharam mengungkapkan, pihaknya sudah melaksanakan program bimbingan perkawinan dalam tiga tahun terakhir yang dilaksanakan di KUA kecamatan di seluruh Indonesia.

Kegiatan bimbingan perkawinan tersebut terdiri dari beberapa varian, yaitu bimbingan pra-nikah, bimbingan remaja usia nikah, dan bimbingan masa nikah.

"Kita juga ada program pusaka sakinah atau pusat keluarga sakinah yang saat ini masih berupa pilot proyek di beberapa KUA di Indonesia," kata Muharam.

Muharam menambahkan, target calon pengantin yang memperoleh bimbingan perkawinan masih jauh dari harapan.

Jumlah itu baru mencapai sekitar 7 hingga 10 persen atau 60.000 sampai 100.000 pasang dari jumlah peristiwa nikah.

"Makanya kita perlu sinergi. Kita berharap, bimbingan perkawinan dari Ditjen Bimas Islam jalan, dari BP4 juga jalan," terang Muharam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com