Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas Covid-19: Tak Ada Jalan Lain bagi DKI Selain Tarik Rem Darurat

Kompas.com - 12/09/2020, 17:09 WIB
Ihsanuddin,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satuan Tugas Covid-19 Akmal Taher mendukung upaya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menerapkan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) awal pekan depan.

Ia menilai tak ada cara lain yang bisa dilakukan selain menarik rem darurat.

Sebab, laju penularan kasus positif Covid-19 masih terus meningkat. Sementara kapasitas rumah sakit dan jumlah tenaga kesehatan juga terbatas.

"Kalau menurut saya kalau melihat dari sisi angka tadi, kesediaan tempat tidur dan sebagainya, saya kira tidak ada jalan lain untuk direm dulu," ujar Akmal dalam diskusi virtual, Sabtu (12/9/2020).

Baca juga: UPDATE 12 September: Lebih dari 2,6 Juta Spesimen Diperiksa Terkait Covid-19

Pada hari ini, tercatat masih ada penambahan 1.205 kasus baru di DKI Jakarta. Penambahan itu membuat total kasus Covid-19 di ibu kota mencapai 51.635 kasus.

Kasus Covid-19 di Jakarta cendrung meningkat setelah PSBB transisi dan sejumlah pelonggaran diberlakukan.

Di sisi lain, Akmal menyebut bahwa hampir seluruh rumah sakit rujukan Covid-19 di Jakarta sudah terisi 60-80 persen.

"Jadi 80 persen sudah terlalu banyak, mestinya 60-70 persen sudah harus ambil tindakan," ujar Akmal.

Akmal mengatakan, pemberlakuan kembali PSBB bisa menjadi kesempatan untuk bisa mengerem penyebaran Covid-19. Ia berharap PSBB kali ini benar-benar dilakukan dengan tuntas.

Artinya pemerintah daerah tidak buru-buru melakukan pelonggaran sampai kasus Covid-19 benar-benar terkendali. Pelonggaran aktivitas juga harus dirancang secara matang agar tidak kembali terjadi kenaikan kasus.

"Persiapan mau dibuka laginya seperti apa, itu yang saya kira lebih penting," kata dia.

Diberitakan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan untuk menarik rem darurat dan kembali menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Baca juga: Kasus Positif Terus Bertambah, Dinkes Lampung Akui Belum Bisa Kendalikan Pandemi Covid-19

Anies menyebutkan, keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan sejumlah faktor, yakni ketersediaan tempat tidur rumah sakit yang hampir penuh dan tingkat kematian yang tinggi.

Dengan demikian, penerapan PSBB transisi di Jakarta pun dicabut dan PSBB kembali diterapkan pada 14 September.

"Tidak ada banyak pilihan bagi Jakarta, kecuali untuk menarik rem darurat sesegera mungkin," ujar Anies dalam konferensi pers yang disiarkan di kanal YouTube Pemprov DKI, Rabu (9/9/2020).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com