Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Minta Unpad Bangun Ekosistem Merdeka Belajar

Kompas.com - 11/09/2020, 13:46 WIB
Ihsanuddin,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mendorong Universitas Padjajaran untuk membangun ekosistem merdeka belajar.

Hal itu disampaikan Jokowi dalam orasi ilmiah Dies Natalis 63 Tahun Unpad melalui video conference, Jumat (11/9/2020).

"Perguruan tinggi yang baik adalah perguruan tinggi yang membangun ekosistem merdeka belajar dan memanfaatkan materi dan media belajar yang terbuka luas," kata Jokowi.

Baca juga: Jokowi: Negara Maju dan Berkembang Sama-sama Tak Siap Hadapi Covid-19

Ia menegaskan bahwa mahasiswa tak hanya perlu mendapatkan pelajaran akademis dari dosen, tetapi juga dari berbagai sumber.

"Dosen yang baik adalah dosen yang memfasilitasi mahasiswanya. Belajar kepada siapa saja, melalui media apa saja, dan dilakukan kapan saja," kata dia. 

Pada era pandemi Covid-19 ini, Jokowi menegaskan bahwa standar normalitas telah berubah.

Bukan hanya normalitas terkait kesehatan, melainkan juga normalitas terkait budaya kerja dan cara kerja.

Standar normalitas baru tersebut harus dirumuskan dalam berbagai kebijakan, misalnya terkait key performance indicator (KPI) dosen, program prioritas perguruan tinggi, hingga alokasi anggarannya dan kebijakan infrastrukturnya.

"Termasuk berbagai SOP (standar operasional prosedur) baru yang harus dirumuskan," kata dia.

Demikian pula halnya di bidang penelitian dan pengabdian masyarakat. Berbagai standar normalitas baru juga harus dirumuskan. Apalagi, saat ini adalah awal abad digital.

Berbagai riset dan pengembangan teknologi di bidang digital seharusnya memperoleh prioritas.

"Bagaimana teknologi digital, big data analityc, artificial intellegence, bisa dimanfaatkan untuk berbagai bidang. Bagaimana agar inovasi dandigitalisasi dalam revolusi teknologi jilid keempat, bisa dimanfaatkan untuk kesejehteraan masyarakat dan kemajuan bangsa," ujar dia. 

Baca juga: Presiden Jokowi: Kita Mampu Mandiri dengan Produksi Vaksin Sendiri

Ia menilai, harusnya kemajuan teknologi bisa dimanfaatkan untuk pengembangan kemandirian pangan, kemandirian energi, dan pengembangan kewirausahaan UMKM di berbagai sektor.

Untuk itu, masyarakat tak boleh terjebak dalam rutinitas.

"Kita harus punya waktu, energi, dan keberanian untuk melakukan perubahan. Kita harus terus menerus mengembangkan inovasi dengan memanfaatkan dan mengembangkan IPTEK," ujar Kepala Negara.

Dengan nama besar, kemampuan, dan jaringan yang sangat kuat, Jokowi menilai Unpad mempunyai potensi besar memberikan kontribusi untuk melakukan banyak inovasi riset dalam pengembangan Iptek.

Untuk melakukan inovasi pendidikan agar menghasilkan SDM unggul yang berkontribusi untuk indonesia maju.

"Sekali lagi selamat ulang tahun ke-63. Semoga pada usia ke-63 hari ini Unpad semakin berkontribusi untuk Indonesia maju," ujar Jokowi menutup orasinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Nasional
Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Nasional
TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P 'Happy' di Zaman SBY...

TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P "Happy" di Zaman SBY...

Nasional
KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

Nasional
'Groundbreaking' IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

"Groundbreaking" IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

Nasional
Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Nasional
Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com