Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Negara Maju dan Berkembang Sama-sama Tak Siap Hadapi Covid-19

Kompas.com - 11/09/2020, 12:01 WIB
Ihsanuddin,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menyebut seluruh negara tidak ada yang siap dalam menghadapi pandemi virus corona Covid-19. Sebab, pandemi ini telah menyebabkan krisis multidimensi dari sisi kesehatan dan ekonomi.

"215 negara harus menghadapi permasalahan kesehatan dan permasalahan ekonomi yang sangat rumit, sangat-sangat rumit," kata Jokowi dalam orasi ilmiah Dies Natalis 63 Tahun Unpad melalui video conference, Jumat (11/9/2020).

"Tidak ada satu negara pun yang mempunyai pengalaman untuk itu. Negara maju atau negara berkembang sama-sama tidak siap menghadapi tantangan ini," sambungnya.

Baca juga: Menko Airlangga Yakin Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Sama Penting

Jokowi menyebut, permasalahan yang luar biasa ini ini harus dihadapi dengan cara-cara yang tak biasa pula. Untuk itu, seluruh pihak harus menyesuaikan diri dengan perubahan.

"Mindset kita harus berubah. Budaya kerja kita harus berubah. Cara kerja kita juga harus berubah," kata dia.

Termasuk dalam kehidupan sehari-hari, banyak perubahan dalam standar keseharian masyarakat. Hal yang dulu dianggap tidak wajar sekarang justru menjadi keharusan.

"Kita harus jaga jarak, pakai masker, bahkan pakai faceshield. Kita harus bekerja dari rumah, kuliah dari rumah dan bersilaturahim secara virtual," katanya.

Baca juga: Sempat Diisolasi di RS, Istri Wali Kota Depok Sembuh dari Covid-19

Jokowi menyebut standar normalitas telah berubah, bukan hanya normalitas terkait kesehatan, namun juga normalitas terkait budaya kerja dan cara kerja.

Normalitas baru juga harus diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar di universitas.

Ia menekankan, dosen yang baik adalah dosen yang memfasilitasi mahasiswanya belajar kepada siapa saja, melalui media apa saja, dan dilakukan kapan saja.

Perguruan tinggi yang baik adalah yang membangun ekosistem merdeka belajar dan memanfaatkan materi dan media belajar yang terbuka luas.

"Untuk itu, kita tak boleh terjebak dalam rutinitas. Kita harus punya waktu, energi, dan keberanian untuk melakukan perubahan. Kita harus terus menerus mengembangkan inovasi dengan memanfaatkan dan mengembangkan Iptek," kata Kepala Negara.

Sampai Kamis (10/9/2020) kemarin, kasus positif Covid-19 di Indonesia masih terus bertambah.

Baca juga: 109 Dokter Meninggal karena Covid-19, PB IDI Minta Pemerintah Tegas

Berdasarkan data pemerintah, ada penambahan 3.861 kasus Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Angka tersebut merupakan penambahan paling tinggi sejak kasus pertama Covid-19 diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret lalu.

Dengan demikian, jumlah akumulasi pasien positif Covid-19 di Indonesia saat ini sebanyak 207.203 orang.

Dari jumlah itu, 147.510 orang dinyatakan sembuh, sementara 8.456 orang meninggal dunia. Kasus Covid-19 di Indonesia diketahui telah menyebar di 489 kabupaten/kota di 34 provinsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Nasional
Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Nasional
Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com