Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu Retno: Peran Perempuan dalam Perdamaian Perlu Ditingkatkan

Kompas.com - 10/09/2020, 20:00 WIB
Devina Halim,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai, peran perempuan dalam perdamaian perlu ditingkatkan.

Menurutnya, tahun 2020 menjadi momen yang baik untuk mendorong peran perempuan, karena bertepatan dengan 20 tahun pengesahan Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 1325 mengenai Women, Peace, and Security.

Resolusi tersebut merupakan resolusi pertama yang membahas peran perempuan dalam perdamaian secara khusus.

“Dua puluh tahun setelah resolusi ini, peran perempuan dalam perdamaian  ternyata masih perlu ditingkatkan atau under represented,” ujar Retno melalui video telekonferensi, Kamis (10/9/2020).

Baca juga: Dewan Keamanan PBB di Bawah Kepemimpinan Indonesia Sahkan 4 Resolusi

Hal itu akan dibicarakan Retno dalam pertemuan ASEAN Ministerial Dialogue on Strengthening Women’s Role for Sustainable Peace and Security, pada Kamis malam ini.

Ia menuturkan, selama 1992-2018, jumlah perempuan yang menjadi negosiator hanya 13 persen. Kemudian, hanya 3 persen mediator dan 4 persen penandatangan perdamaian.

Selain itu, hanya 4,7 persen perempuan di unit militer dan 10,8 persen di unit kepolisian dalam misi perdamaian PBB.

Retno menuturkan, isu perempuan telah menjadi salah satu isu dalam politik luar negeri Indonesia selama lima tahun terakhir.

Maka dari itu, dalam pertemuan tersebut, ia akan mengusulkan adanya gerakan global untuk meningkatkan peran perempuan dalam perdamaian.

Baca juga: Menlu Retno Tekankan Pentingnya Kerja Sama ASEAN Melawan Perdagangan Orang

Ia pun mengungkapkan tiga hal penting demi meningkatkan partisipasi perempuan dalam perdamaian.

“Pertama yaitu pentingnya mendobrak rintangan struktural maupun kultural terhadap peran perempuan dalam perdamaian dan keamanan,” tuturnya.

Kemudian, memastikan adanya perangkat dan situasi yang mendukung bagi pemberdayaan perempuan dalam perdamaian dan keamanan.

Terakhir, memperkuat jejaring global demi meningkatkan kepedulian global dan memperluas kesempatan bagi perempuan untuk berperan dalam perdamaian dan keamanan

“Dalam kaitan inilah, Indonesia sekarang sedang dalam proses membentuk Southeast Asia Network of Women Peace Negotiators and Mediators,” ucap dia.

“Dan kita akan melakukannya insya Allah tahun ini, sehingga bisa menjadi bagian dari network global untuk meningkatkan partisipasi peran perempuan ASEAN dalam perdamaian dan keamanan,” kata Retno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Nasional
Aktivis Barikade 98 Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Aktivis Barikade 98 Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Nasional
Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Nasional
KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
Apa Gunanya 'Perang Amicus Curiae' di MK?

Apa Gunanya "Perang Amicus Curiae" di MK?

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Nasional
Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan 'Cawe-cawe' Pj Kepala Daerah

Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan "Cawe-cawe" Pj Kepala Daerah

Nasional
Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Nasional
Yusril Harap 'Amicus Curiae' Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Yusril Harap "Amicus Curiae" Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Nasional
Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Nasional
IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

Nasional
Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com