Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Mendiang Jakob Oetama Menjawab Kabar Tawaran untuk Jadi Menteri...

Kompas.com - 10/09/2020, 07:50 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjadi wartawan merupakan jalan hidup yang dipilih oleh pendiri Kompas Gramedia, Jakob Oetama.

Sekalipun pernah santer terdengar tawaran dari Presiden kedua RI, Soeharto, agar dirinya menjadi menjadi menteri, Jakob lebih memilih menekuni profesinya sebagai wartawan dan membesarkan Kompas Gramedia, perusahaan yang dirintisnya bersama PK Ojong.

Dilansir dari Tribunnews.com, Jakob meluruskan kabar tawaran tersebut saat berbicara pada talkshow bertajuk "Jakob Oetama The Living Legend" di Hotel Santika, Jakarta, pada 28 November 2011.

Baca juga: Ketua Banggar DPR: Jakob Oetama adalah Sumber Air yang Menyuburkan Indonesia

Awalnya, Jakob menirukan pertanyaan yang diajukan Ojong kepadanya beberapa tahun lalu.

"Saya ditanya, mau tidak. Santer kamu menjadi menteri penerangan?" tiru Jakob.

Namun, ia hanya tersenyum lebar mendengar pertanyaan sahabatnya itu.

Ia mengaku bahwa hingga saat itu tidak pernah menerima tawaran dari Presiden yang dijuluki "The Smilling General" itu untuk duduk di kursi eksekutif di kabinet yang dibentuknya.

"Tawaran itu memang tidak ada," tuturnya.

Meski demikian, Jakob menegaskan, kalaupun ada tawaran untuk duduk di kursi menteri, dirinya akan menolak kesempatan tersebut.

"Jalan hidup saya ini (wartawan)," ungkapnya.

Baca juga: Wamenag: Jakob Oetama Sosok Legenda Pers yang Independen

Jakob wafat di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Rabu (9/9/2020). Ia meninggal dunia pada usia 88 tahun.

Rencananya, jenazah Jakob dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (10/9/2020).

Semasa hidupnya, Jakob pernah menerima berbagai macam penghargaan, antara lain Doktor (HC) dari Universitas Gadjah Mada serta Doktor (HC) bidang jurnalistik dari Universitas Sebelas Maret.

Selain itu, Jakob juga pernah menerima penghargaan dari UNESCO di bidang komunikasi (2015), lifetime achievement award untuk kategori kepemimpinan bisnis dari Tahir Foundation (2015), dan lifetime achievement award dari Paguyuban Alumni Publisistik dan Ilmu Komunikasi UGM (2017).

Artikel ini sebelumnya telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Jakob Oetama Pernah Dibidik Jadi Menteri di Era Soeharto".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup, Kaesang: Pilih Partai, Bukan Caleg

Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup, Kaesang: Pilih Partai, Bukan Caleg

Nasional
KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

Nasional
Pengamat Heran 'Amicus Curiae' Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Pengamat Heran "Amicus Curiae" Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Nasional
Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Nasional
Marak 'Amicus Curiae', Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Marak "Amicus Curiae", Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Nasional
Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Nasional
Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Nasional
Pakar: 'Amicus Curiae' untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Pakar: "Amicus Curiae" untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Nasional
Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Nasional
Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Nasional
Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Nasional
Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com