JAKARTA, KOMPAS.com - Penambahan kasus positif Covid-19 masih terjadi tiap hari. Terkini, hingga Rabu (9/9/2020), pemerintah mengonfirmasi jumlah pasien Covid-19 mencapai 203.342 orang.
Sebanyak 3.307 kasus baru bertambah dari hari sebelumnya. Menurut data pemerintah, angka tersebut didapatkan dari pemeriksaan 29.863 spesimen Covid-19 dalam 24 jam terakhir.
Secara kumulatif, pemerintah telah melakukan pemeriksaan 2.514.670 spesimen dari 1.449.629 orang. Satu orang bisa menjalani pemeriksaan spesimen lebih dari satu kali.
Sementara itu, pasien Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh bertambah 2.242 orang. Maka, kini total pasien sembuh yaitu sebanyak 145.200 orang.
Baca juga: UPDATE: Kembali Bertambah di Atas 3.000, Kasus Covid-19 Capai 203.342
Kemudian, kasus kematian akibat Covid-19 bertambah 106, sehingga pasien Covid-19 meninggal dunia berjumlah 8.336 orang.
Selain itu, pemerintah mencatat ada 92.330 orang berstatus suspek Covid-19.
Kasus Covid-19 saat ini sudah menyebar 489 kabupaten/kota di 34 provinsi. Penambahan 3.307 kasus baru Covid-19 terjadi di 33 provinsi.
DKI Jakarta mencatat penambahan terbanyak dengan 1.004 kasus.
Kemudian, Jawa Timur dengan 370 kasus, Jawa Barat dengan 288 kasus, Jawa Tengah dengan 281 kasus, dan Bali dengan 174 kasus.
Sementara itu, anggota Tim Pakar Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah mengingatkan pemerintah daerah untuk menyiapkan rumah sakit darurat guna menampung pasien Covid-19.
Menurut Dewi, rumah sakit darurat diperuntukan bagi pasien Covid-19 yang tidak memungkinkan melakukan isolasi mandiri.
"Ini kenapa akhirnya pemerintah daerah juga harus siap dengan rumah sakit darurat ketika memang ada masyarakat yang tidak memungkinkan kondisi rumahnya untuk isolasi mandiri," kata Dewi di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (9/9/2020).
Baca juga: Satgas Ingatkan Pemda Harus Siapkan Rumah Sakit Darurat Covid-19
Menurut Dewi, diperlukan ruangan yang cukup untuk pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri di rumah.
Sebab, pasien Covid-19 tidak boleh sampai berbaur dengan anggota keluarga lainnya di rumah untuk mengurangi potensi penularan.
"Karena kebanyakan hasil contact tracing adalah satu orang positif keluarganya pasti positif karena tidak ada sekat biasanya," ujarnya.
"Jadi memang kalau bisa satu, rumahnya ini harus ada ruangan khusus yang benar-benar bisa mengisolasi diri kita sendiri," kata dia.
Sementara dari Balai Kota Jakarta, Gubernur Anies Baswedan memutuskan untuk menarik rem darurat dan kembali menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Anies menyebutkan, keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan sejumlah faktor yakni ketersediaan tempat tidur rumah sakit yang hampir penuh dan tingkat kematian yang tinggi.
Dengan demikian, penerapan PSBB transisi di Jakarta pun dicabut dan PSBB kembali diterapkan pada 14 September.
"Tidak ada banyak pilihan bagi Jakarta kecuali untuk menarik rem darurat sesegera mungkin," ujar Anies dalam konferensi pers yang disiarkan di kanal Youtube Pemprov DKI, Rabu (9/9/2020).
"Dalam rapat gugus tugas percepatan pengendalian Covid-19 di Jakarta, disimpulkan bahwa kita akan menarik rem darurat yang itu artinya kita terpaksa kembali menerapkan pembatasan sosial berskala besar seperti pada masa awal pandemi dulu," tambahnya.
Baca juga: Jakarta Tarik Rem Darurat, Izin Operasi Berbagai Usaha Bakal Dievaluasi Kembali
Menurut Anies keputusan ini juga mengikuti aturan Presiden Joko Widodo yang meminta agar kesehatan masyarakat harus diutamakan.
Diketahui, PSBB transisi di DKI Jakarta berakhir pada Kamis (10/9/2020) besok.
PSBB transisi ini telah diberlakukan sejak 5 Juni 2020 lalu. PSBB transisi mulanya dilaksanakan selama 28 hari atau sampai 2 Juli 2020.
"Wabah di Jakarta ada dalam kondisi darurat presiden yang lalu menyatakan dengan tegas kepada kita semua bahwa jangan restart ekonomi sebelum kesehatan terkendali. Beliau meletakkan kesehatan sebagai prioritas utama," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.