Pemimpin Umum harian Kompas ini sebelum menjadi wartawan mengawali karier sebagai guru SMP Mardiyuwana di Cipanas, Jawa Barat, pada 1952. Selanjutnya, Jakob pindah menjadi guru SMP Van Lith, Jakarta pada 1955.
Pada 1963, Jakob mendirikan majalah Intisari bersama PK Ojong setelah sebelumnya menjadi redaktur mingguan Penabur. Dua tahun setelah mendirikan Intisari, Jakob dan Ojong mendirikan harian Kompas.
Berbagai penghargaan pernah diterima Jakob semasa hidupnya, antara lain Doktor (HC) dari Universitas Gajah Mada serta Doktor (HC) bidang jurnalistik dari Universitas Sebelas Maret.
Selain itu, Jakob juga pernah menerima penghargaan dari UNESCO di bidang komunikasi (2015), lifetime achievement untuk kategori kepemimpinan bisnis dari Tahir Foundation (2015), dan lifetime achievement award dari paguyuban alumni publisistik dan ilmu komunikasi UGM (2017).
Selengkapnya di sini
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.