JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri memperingatkan agar tidak ada lagi Menteri Pemuda dan Olahraga yang kembali terjerat kasus korupsi.
Firli mengatakan, kasus korupsi yang menjerat dua eks Menpora, Andi Mallarangeng dan Imam Nahrawi, seharusnya sudah cukup menjadi pembelajaran.
"Tidak boleh terjadi lagi pembina olahraga terlibat dalam pusaran korupsi. Cukup sudah contoh dan pembelajaran bagi kita semua dari kasus korupsi yang melibatkan dua orang Menteri Olah Raga di Republik ini," kata Firli dalam keterangan pers, Rabu (9/9/2020).
Baca juga: ICW Catat 22 Jaksa Terjerat Korupsi Lima Tahun Terakhir
Hal itu disampaikan Firli dalam hal memperingati Hari Olahraga Nasional yang jatuh tiap tanggal 9 September.
Firli menuturkan, semangat sportivitas dalam olahraga memiliki korelasi dengan semangat antikorupsi.
"Kalau sportif, mampu mencetak prestasi yang sesungguhnya, maka atlit atau pemain olahraga tak akan berbuat curang. Di hatinya, tidak akan mau memanipulasi yang di luar kemampuannya," ujar Firli.
Ia menambahkan, upaya pemberantasan korupsi yang dilakukan KPK pun selayaknya kesebelasanan sepakbola.
Baca juga: Pelaku Tindak Pidana Korupsi di Saat Bencana Akan Dihukum Mati
Sebab, kegiatan pemberantasan korupsi harus melibatkan seluruh pihak di dalam sebuah tim serta didukung oleh masyarakat.
"Tidak ada gol yang terjadi dengan sendirinya. Sebuah gol adalah hasil dari kerja tim. Bahkan dukungan penonton sekalipun memiliki kontribusi terhadap performa kesebelasan di lapangan," kata Firli.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.